OPINI — Gelombang panas ekstrem telah menjadi salah satu dampak perubahan iklim yang semakin sering terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia dan sejumlah negara lainnya. Fenomena ini membawa konsekuensi serius bagi kesehatan manusia, ekosistem, dan sektor pertanian, dan menuntut langkah-langkah adaptasi yang efektif untuk menghadapinya.
Gelombang panas terjadi ketika suhu udara secara signifikan melebihi rata-rata yang diharapkan dalam jangka waktu tertentu, biasanya lebih dari beberapa hari hingga minggu. Indonesia, dengan iklim tropisnya, telah mengalami gelombang panas yang parah dalam beberapa tahun terakhir. Negara-negara lain seperti Australia, India, dan Amerika Serikat juga telah menghadapi gelombang panas ekstrem yang mengakibatkan kematian, kebakaran hutan, dan kerugian ekonomi yang signifikan.
Salah satu dampak paling jelas dari gelombang panas adalah ancaman terhadap kesehatan manusia. Suhu yang ekstrem dapat menyebabkan gangguan termal, khususnya pada kelompok rentan seperti anak-anak, orang tua, dan individu dengan kondisi medis yang sudah ada. Dehidrasi, kelelahan panas, hingga penyakit serius seperti heatstroke dapat terjadi akibat paparan yang berkepanjangan terhadap suhu yang tinggi. Oleh karena itu, penting bagi individu dan masyarakat untuk mengambil langkah-langkah pencegahan, seperti memastikan hidrasi yang cukup, mencari tempat yang teduh, dan menghindari aktivitas fisik yang berat selama periode panas yang ekstrem.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Penulis : Dhardiana
Editor : Dhardiana
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya