BANDUNG – Seiring dengan adanya peningkatan kualitas air Sungai Citarum, dari cemar berat ke cemar ringan. Dinilai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan cukup membanggakan.
Sehingga kinerja Tim Percepatan Pengendalian dan Kerusakan (PPK) Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, dalam penanganan pencemaran Sungai Citarum dinilainya patut diapresiasi.
“Setelah Covid, pencapaian cukup bagus. Saya lihat penanman pohon di hulu Citarum. Menurut hemat saya, akan mengurangi longsor disana. Langkah sangat bagus,” ujarnya usai rapat koordinasi (Rakor) PPK DAS Citarum di Gedung Sate, Selasa (29/8/2023).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, Luhut juga merasa terbantu dengan adanya inovasi yang dilakukan dalam penanganan sampah. Kehadiran sebuah alat yang dibuat oleh Satgas kata dia, akan menjadi bahan kajian dan rekomendasi untuk dikembangkan pemerintah pusat dalam mengurai masalah sampah skala nasional.
“Tadi kami melihat pengolahan sampah oleh Satgas, yang satu ton bisa per jam. Ada satu model di Sektor 7. Kita mau rapatkan besok, standarisasi emisinya. Kalau jadi, kita akan kembangkan mungkin bisa ribuan. Kita wajibkan seluruh daerah sampah gunakan itu untuk kurangi pencemaran,” ucapnya.
Sementara itu Gubernur Ridwan Kamil menjelaskan, kehadiran Menko Marves Luhut tak lain untuk meninjau perkembangan penanganan Sungai Citarum selama lima tahun terakhir. Dalam jangka waktu tersebut sambung dia, terjadi perbaikan kualitas air dari cemar berat ke cemar ringan.
“Jadi Pak Luhut mengecek progres Citarum, kebetulan di akhir jabatan saya tinggal beberapa hari lagi. Melaporkan progres yang luar biasa, jadi selama lima tahun lebih ini. Waktu program ini dimulai, kualitasnya sangat buruk. Nilainya 33 poin, disebut cemar berat. Sekarang di 2023 cemar ringan, lompat ke 51 poin. Targetnya ke 60 (poin) di sekian tahun ke depan,” ucapnya.
Penulis : Ton
Editor : Maura Dzakiya
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya