BANDUNG — Dalam dunia pendidikan, terdapat tiga dosa besar yang menjadi perhatian utama, yaitu bullying, kekerasan seksual, dan intoleransi. Untuk mencegah siswa terlibat dalam ketiga dosa besar ini, Sekolah Darul Hikam terus melakukan berbagai upaya preventif, termasuk melalui pengembangan kurikulum khusus.
Menurut Direktur Majelis Pendidikan Darul Hikam, Dra. Hj. Ruri B. Ramandanti, MT, sekolahnya telah menyusun kurikulum anti-bullying yang tidak hanya fokus pada pencegahan bullying, tetapi juga mencakup upaya untuk mencegah kekerasan seksual.
“Kami sangat peduli terhadap ketiga dosa besar pendidikan, yakni bullying, kekerasan seksual, dan intoleransi. Kami tidak ingin siswa Darul Hikam terlibat dalam hal-hal tersebut,” ujar Ruri dalam acara Media Gathering Darul Hikam di Jalan Supratman, Kota Bandung, Jumat (4/10/2024).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain kurikulum anti-bullying, Darul Hikam juga melakukan upaya preventif lainnya dengan mengedukasi siswa melalui tugas menulis tentang kasus bullying yang mereka temui di sekolah. “Kami juga telah menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) mitigasi yang dirancang bersama dinas perlindungan anak, mencakup seluruh langkah dari A sampai Z, termasuk aspek hukumnya,” jelasnya.
Ruri menambahkan bahwa secara nasional, kasus bullying di kalangan generasi Z masih tergolong tinggi. Oleh karena itu, Darul Hikam secara berkelanjutan memberikan pendidikan anti-bullying. Salah satu guru bimbingan konseling (BK) di sekolah tersebut bahkan melakukan penelitian mendalam terkait pendidikan anti-bullying.
Penulis : Adi
Editor : Shireni
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya