BANDUNG — Acara tahunan Asia Africa Festival (AAF) yang akan digelar pada 29 Juli 2023 menjadi momentum yang sangat dinantikan. Pasalnya, sudah 2 tahun lamanya acara akbar ini vakum sejak pandemi Covid-19. Gelaran AAF terakhir diselenggarakan pada 2020.
Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna menyampaikan, kegiatan ini juga akan diikuti oleh peserta dari negara tetangga dan kabupaten kota lain.
“Melalui kegiatan ini juga kita bisa mengenalkan potensi yang ada di Kota Bandung. Akan ada 4-5 negara yang ikut dalam kegiatan ini. Mudah-mudahan bisa berjalan dengan baik,” ujar Ema.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
AAF hanya akan berjalan sehari dari pukul 14.00-18.00 WIB. Ema mengaku jika pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk membahas pengalihan arus lalulintas saat acara ini digelar.
“Sudah dilakukan oleh Disbudpar dan Kepolisian. Sudah sepakat untuk mengalihkan arus lalulintas nanti akan seperti apa,” katanya.
“Saya juga tidak izinkan sampai malam. Ini cuma sampai pukul 18.00 WIB. Sebab kalau sudah semakin malam, tidak akan kondusif dan kita hindari hal-hal yang tidak diinginkan,” lanjut Ema.
Merespon hal tersebut, Kepala Bidang Produk Budaya dan Kesenian Pertama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Ratnarahayu Pitriyati menjelaskan, memasuki H-7 menjadi hari-hari yang mendebarkan baginya sebagai penyelenggara teknis.
“Langkah yang sedang kami lakukan saat ini memastikan kembali dengan pihak kepolisian terkait arus lalu lintas di sekitar Asia Afrika. Sebab ketika jalan ini ditutup tentunya akan ada rekayasa lalu lintas antara kepolisian dengan Dishub Kota Bandung,” ucap Ratna.
Penulis : Apun
Editor : Dhardiana
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya