“Sebagai salah satu ponpes terbesar di Jawa Barat diharapkan edukasi ini bisa ditularkan kalangan santri kepada rekan mereka yang ada di daerah masing-masing,” jelas Munadi.
Ia menambahkan, Jasa Raharja Jawa Barat mendata, pada 2018 jumlah korban kecelakaan yang mendapat santunan sebanyak 11.012 orang dengan nilai total santunan sebesar Rp 285 miliar. Kemudian pada 2019, jumlah korban meningkat hingga 11.768 orang, sementara nilai santunannya mencapai Rp316 miliar.
Sementara itu wilayah Sumedang juga mengalami peningkatan pada tahun 2022 dibanding tahun 2021. Jumlah santunan yang disalurkan PT Jasaraharja pada tahun 2021 tercatat sebesar Rp6,04 miliar untuk 257 korban. Sedangkan pada tahun 2022 jumlah santunan yang disalurkan mencapai Rp7,49 miliar untuk 290 korban.
Pada 2020 terjadi penurunan kasus kecelakaan dari tahun sebelumnya yaitu 10.946 orang dengan nilai santunan Rp288 miliar. Lalu pada 2021 meningkat jadi 10.961 orang dan nilai santunan total Rp304 miliar. Sementara itu, Kasubdit Pendidikan Masyarakat, Korlantas Mabes Polri, Kombes Arman Achdiat menyampaikan, tahun ini merupakan masa transisi dari pandemi Covid-19 ke endemi. Dimana, lalulintas kendaraan dipastikan melonjak dari sebelumnya.
“Dengan sosialisasi ini diharapkan para santri bisa meningkatkan kualitas keselamatan berkendara,” katanya.Ia menggambarkan, angka kecelakaan lalulintas tertinggi, berdasarkan waktu terjadi di antara pukul 06.00-09.00 pagi. Dan angka kecelakaan tertinggi berdasarkan dari usia, ada di rentang usia 15-19 atau usia produktif.
“Dan penyebab kecelakaan tertinggi adalah karena ceroboh saat menyalip kendaraan di depan dan tidak bisa menjaga jarak,” ujarnya.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya