BANDUNG — Suasana penuh semangat dan haru menyelimuti Taman Cikapayang, Dago, Kota Bandung, Minggu 20 April 2025, saat ratusan warga menghadiri peringatan Hari Peduli Autisme Internasional Tingkat Kota Bandung. Hal ini menjadi momentum penting untuk menggaungkan nilai inklusivitas dan kesadaran terhadap individu dengan Autism Spectrum Disorder (ASD).
Acara dimulai dengan pertunjukan musik dari anak-anak penyandang disabilitas dan autisme yang tampil penuh percaya diri di atas panggung. Sorak sorai dan tepuk tangan dari penonton menjadi bentuk apresiasi sekaligus dukungan terhadap keberanian mereka.
Setelah pertunjukan, peserta bersama-sama mengikuti “Walk for Autism”, sebuah jalan santai menyusuri area Car Free Day (CFD) Dago yang dipenuhi semangat solidaritas dan kebersamaan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Peringatan ini sejatinya dilakukan setiap 2 April bertepatan dengan World Autism Awareness Day. Namun tahun ini, pelaksanaannya diundur menjadi tanggal 20 April tanpa mengurangi esensi perayaannya.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, yang hadir langsung dalam acara ini, menyampaikan Bandung adalah kota yang ramah bagi semua warganya, termasuk mereka yang masuk dalam kelompok rentan.
“Kota Bandung akan selalu terbuka untuk siapa pun. Makna dari ‘terbuka’ adalah inklusivitas. Kota Bandung milik semua orang. Bandung bukan kota eksklusif, tapi kota karamah yang memperhatikan kepentingan setiap kelompok,” ujar Farhan.
Ia juga menyebut, pentingnya belajar dari para orang tua dan anak-anak dengan autisme mengenai cara menjaga hati dan membangun empati. Menurutnya, keberagaman adalah kekuatan yang membuat Bandung istimewa.
Penulis : Apun
Editor : Shireni
Halaman : 1 2 Selanjutnya