JAKARTA – PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) (“PT INTI (Persero)”) siap menggarap proyek layanan infrastruktur identitas digital terdesentralisasi untuk entitas publik, perusahaan, dan warganegara di Indonesia dengan menggandeng perusahaan asal Norwegia.
Rencana tersebut diinisiasi melalui kerja sama strategis dengan Protectoria Venture AS dan PT Gimle Investment Group, yang telah diresmikan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding atau MOU) tentang Horizontal Decentralized Digital Identity Services (IDAAS) antara Direktur Operasi PT INTI (Persero) Ahmad Taufik, Chief Executive Officer Protectoria Venture AS Trond Lemberg, dan Chief Executive Officer PT Gimle Investment Group Mangatur Nainggolan, pada 3 Mei 2023, di Jakarta.
“Kolaborasi ini merupakan jalan bagi PT INTI (Persero) untuk mendukung penyediaan infrastruktur digital bagi negara yang dapat secara efektif mengamankan transaksi, melindungi privasi, dan memfasilitasi transformasi digital masyarakat Indonesia,” ungkap Direktur Utama PT INTI (Persero) Edi Witjara, Jumat (09/06).
Sinergi ketiga perusahaan ini akan menyediakan layanan identitas digital terdesentralisasi berdasarkan platform teknologi perusahaan dengan arsitektur menggunakan Self Sovereign Identity (SSI) dan teknologi blockchain, serta disediakan sebagai layanan berbasis cloud (Identity as a Service atau IDaaS). PT INTI (Persero), lanjut Edi Witjara, akan terlibat dengan entitas pemerintah sebagai penyedia layanan terhadap provider layanan aplikasi baik swasta maupun pemerintah, serta end user, dengan tetap mengacu pada implementasi Undang-Undang tentang Perlindungan Data Pribadi.
Penulis : Adi
Editor : Dhardiana
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya