Selain itu, sarana dan prasarana kesehatan terus ditingkatkan dimana sebanyak 32 Puskesmas diperbaiki serta penyediaan 12 ambulans.
“Pelayanan PSC 119 Simpatik Sumedang menangani 100 persen dari jumlah panggilan masuk sebanyak 8.192 kasus sejak tahun 2018 sampai 2022 ini,” ungkap Erwan.
Erwan juga menyebutkan, untuk urusan menurunkan angka kemiskinan, tidak hanya dengan memberikan bantuan sosial, tetapi juga melalui perbaikan Rutilahu, Rantang Simpati bagi usia lanjut yang hidup seorang diri, Usaha Ekonomi Produktif (UEP), Kelompok Usaha Bersama (KUBe), dan bantuan alat bantu penyandang disabilitas.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Investasi banyak masuk ke Sumedang untuk menciptakan lapangan pekerjaan, menggerakkan sektor wisata, crosscutting APBD dengan berbagai kegiatan lain untuk menuntaskan kemiskinan dan lain sebagainnya,” paparnya.
Wabup juga menambahkan, untuk menurunkan angka pengangguran Pemda Sumedang telah melakukan pelatihan tenaga kerja berbasis kebutuhan pasar, juga pelatihan tenaga kerja yang akan bekerja ke luar negeri.
“Kabupaten Sumedang termasuk salah satu dari 20 Kabupaten/Kota yang mendapat program Skill Development Center (SDC) dari Kemenaker,” ucap Wabup.
Selain itu, Pemda Sumedang terus mendorong UMKM untuk lebih meningkatkan kemampuannya melalui percepatan pendaftaran NIB, PIRT, pelatihan, membuka akses modal dan yang lainnya.
“NIB diperlukan sebagai legalitas formal keabsahan usahanya, bisa mendapatkan pelatihan, mengajukan kredit ke perbankan,
mendapatkan kesempatan ikut pengadaan barang dan jasa serta masuk ke ekosistem BUMN. Sampai saat ini ada 27. 700 yang memiliki NIB yang bisa menyerap banyak tenaga kerja,” katanya.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya