Aksi cyber attack itu kian intens seiring dengan makin masifnya transformasi digital yang digencarkan dalam tiga tahun terakhir.
Mengacu pada Keputusan Presiden Nomor 20 Tahun 2006 tentang Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Wantiknas), area pencegahan dan penanganan keamanan siber diketuai oleh Presiden Republik Indonesia.
Hal ini menjadi sebuah indikator bahwa keamanan siber memiliki level urgensi yang sangat signifikan. Oleh karena itu, pemerintah membutuhkan keterlibatan berbagai pihak untuk mewujudkan kedaulatan keamanan siber nasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
PT INTI (Persero) pun kemudian mendapatkan mandat untuk berperan memberikan layanan cloud dan blockchain produk asli dalam negeri yang dilengkapi dengan keamanan siber hasil kerja sama pengembangan dengan BSSN. PT INTI (Persero) juga menggandeng pihak swasta yaitu PT Desktop IP untuk memperkuat aspek cloud.
“Infrastruktur pengamanan siber sedang kami siapkan bersama partner kami dari DesktopIP di Kantor Pusat PT INTI. Kami harus pastikan dulu kualitasnya, agar sesuai dengan standar tinggi BSSN. Pada gilirannya, Indonesia akan mandiri dan berdaulat melalui cloud system lokal kebanggaan cyber security nasional, sebuah role model produk nasional, dengan kehandalan dan standar cakupan internasional,” tutur Direktur Utama PT INTI (Persero) Edi Witjara.
Setelah rampung penandatanganan nota kesepahaman ini, tahap selanjutnya akan dilanjutkan dengan Proof of Concept (POC) INTI Cloud System dengan melibatkan sejumlah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Jawa Barat serta Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Timur, untuk bergabung dalam proses POC tersebut secara gratis.