Nantinya, kolaborasi tim cloud system anak negeri ini akan menjalankan fungsi garda terdepan keamanan siber nasional melalui cakupan tanggung jawab strategis berikut:
Pengembangan software atau piranti lunak yang dibutuhkan.
Pembangunan dan pengembangan infrastruktur cloud system dan peralatannya.
Pembangunan dan pengembangan algoritma keamanan siber.
Kegiatan strategis lainnya yang terkait dengan fungsi pengamanan siber.
Peningkatan aspek keamanan siber tersebut menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan di semua level infrastruktur, seperti network perimeter security, network security, infrastructure security, application security, dan data security.
Sebab, hal tersebut menjadi substansi penanggulangan berbagai ancaman siber yang secara umum terklasifikasi ke dalam tiga kelompok yaitu Cyber Crime, Cyber Terror, dan Cyber Attack.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kolaborasi ini akan menjadi momen yang kita sebut sebagai kebangkitan industri dalam negeri. Kita punya harapan besar bahwa pada tanggal 10, bulan 10, pada jam 10 pagi ini, akan melahirkan momentum yang kelasnya gak main-main. Once itu terjadi, dengan kedaulatan data, dengan cakupan Indonesia yang besar secara keseluruhan, pemerintah, bisnis, dan masyarakat akan mendapat benefit keamanan data di Indonesia,” ungkap Direktur Utama PT INTI (Persero) Edi Witjara, Senin (10/10).
Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan besar dan institusi pemerintahan Indonesia mengalami berbagai serangan siber dengan estimasi kerugian menurut riset International Monetary Fund (IMF) 2020 tercatat hingga US$100 miliar.