BANDUNG – Guna mengantisipasi terjadinya inflasi, Pemerintah Provinsi Jawa Barat bakal melakukan Gelar Pangan Murah (GPM), usai menggelat rapat bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah di Ruang Rapat Papandayan, Gedung Sate, Senin (18/9/2023).
Provinsi Jabar akan melakukan GPM sebanyak 32 kali dan kabupaten/kota 101 kali sepanjang September-Desember 2023, menyikapi inflasi dan dampak kekeringan pada saat ini.
Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin menuturkan, sejauh ini ketersediaan stok pangan beras masih relatif aman. Hanya saja, seiring dengan terjadinya inflasi year on year (YoY) di Jabar yang mencapai 3,47 persen, memaksa pihaknya untuk melakukan GPM agar tidak kian bergejolak.
“Barusan kami melakukan terkait inflasi dan kenaikan harga beras. BI, BPS, Bulog, BMKG juga Pangdam III Siliwangi, Kajati Jabar, Wakapolda, Sekda dan OPD lainnya. Cadangan beras aman untuk Provinsi Jawa Barat dan juga untuk mengatasi kenaikan harga beras ini kami mengadakan operasi pasar dan juga gelar pangan murah,” ujarnya usai rapat bersama TPID.
Dia menambahkan, GPM akan segera dilakukan di beberapa titik yang telah direncanakan, melanjutkan GPM sebelumnya pada Januari-Agustus lalu, sebanyak 57 kali.
“Sudah disiapkan anggaran. Sudah jadi concern kita, dari BTT. Ini untuk masalah beras,” ucapnya.
Sementara Plh Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja memaparkan, selama menunggu masuknya musim hujan. Pihaknya telah mengamankan ketersediaan beras bagi masyarakat, termasuk GPM guna mengantisipasi lonjakan inflasi.
Penulis : Ton
Editor : Maura Dzakiya
Halaman : 1 2 Selanjutnya