BANDUNG – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia Rycko Amelza Dahniel berharap, kontestasi Pemilu 2024 dapat berjalan damai tanpa adanya konflik akibat politik identitas.
Dia mengatakan, tidak menutup kemungkinan adanya oknum yang berupaya merusak untuk memecah belah bangsa memanfaatkan momentum perhelatan Pemilu yang digelar pada Februari dan September 2024 mendatang.
Maka dari itu dia meminta kepada seluruh pihak, untuk sama-sama menjaga agar pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan tersebut dapat berlangsung damai dan lancar. Terlebih masa depan Indonesia sangat bergantung dari hasil pelaksanaan Pemilu kelak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Menghadapi tahun politik, jangan sampai negara pecah belah oleh faham yang menggunakan kekerasan. Pelaksanaan kontestasi dirusak oleh selentingan orang ini, menimbulkan ketakutan di masyarakat, akhirnya prosesnya (Pemilu) terganggu,” ujarnya di Kota Bandung, Rabu (24/5/2023).
Rycko menambahkan, seluruh masyarakat berhak ambil bagian dalam kontestasi pesta demokrasi kelak, termasuk para ulama. Hanya saja dia meminta, dalam pelaksanaannya dapat dilakukan dengan baik dan benar. Khususnya jangan melakukan politik identitas, karena dikhawatirkan dapat memecah belah persatuan bangsa.
“Sebagai negara demokrasi, semua orang berhak. Tapi dai kalau mau jadi (ikut) partai politik atau juru kampanye, silakan tapi tentu menggunakan cara yang baik. Kalau netral, pilihannya mengajak orang berbeda dalam perdamaian. Jangan ada pergesakan. Agama jangan digunakan jadi isu. Agama itu terlalu suci untuk kepentingan politik praktis. Berkampanye jangan bawa agama. Hindari menggunakan politik identitas,” tandasnya.
Penulis : Mahira Dzikra
Editor : Maura Dzakiya