BANDUNG – Angkutan transportasi massal terintegrasi, Bus Rapid Transit (BRT) yang diidam-idamkan masyarakat Bandung Raya kurang dari setahun lagi akan terwujud.
Kepala Divisi Transportasi Badan Pengelola Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung (BP Cekban) Zuchrufijati mengatakan, saat ini prosesnya telah memasuki tahapan Detail Engineering Design (DED). Dimana berfokus pada pembangunan jalur koridor khusus, halte dan revitalisasi terminal. Pada awal tahun 2024, pembangunan sudah dapat dilakukan dan dioperasikan untuk melayani mobilitas masyarakat.
Pada tahap pertama ini, pembangunan jalur koridor khusus berkonsentrasi di Kota Bandung meliputi rute Alun-alun, Jalan Sudirman, Batas Kota Cimahi, Rajawali, Stasiun Bandung, Lembong, Kosambi, Cicadas dan Jalan Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sekarang konsultan DED baru mau mulai bekerja minggu ini, terutama mengenai jalur koridor khusus bis sama halte dan terbaikan terminal. Sementara jalur khusus ini di Kota Bandung, dibangun dan beroperasi di 2024 nanti. Untuk halte, Tegalluar-Stasiun Bandung, Kalapa-Cibiru, satu lagi belum ditentukan. Kurang lebih nantinya ini seperti busway TransJakarta,” ujarnya baru-baru ini.
Fiyat menambahkan, dalam pembangunan infrastruktur sarana prasarana akan dibiayai oleh Kementerian Perhubungan (Menhub). Sedangkan dalam pengelolaan, akan dilimpahkan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat, termasuk dalam pembiayaan operasionalnya.
“Pembangunan infrastruktur dibiayai Kementerian Perhubungan, setelah dibangun diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Halte, stasiun, depo bis. Provinsi berkewajiban mengoperasikan bisnya, dibiayai dari APBD. Pada 2024, ada tiga koridor yang dibiayai provinsi,” ucapnya.
Penulis : Ton
Editor : Maura Dzakiya
Halaman : 1 2 Selanjutnya