KPED Jabar: Ternak terkena PMK diusulkan untuk dimusnahkan

- Publisher

Rabu, 30 November 2022 - 19:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi-Istimewa

Ilustrasi-Istimewa

BANDUNG – Tingkat kematian hewan ternak yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK), sangat rendah tapi tinggi pada anak ternak. Namun, kecepatan penyebarannya, sangat berbahaya.

Hal itu diungkapkan Rochadi Tawaf dari Divisi Pertanian dan Ketahanan Pangan (PKP) Komite Pemulihan Ekonomi Daerah (KPED) Prov Jawa Barat, pada acara Jabar Punya Informasi (Japri) di gedung Sate kota Bandung belum lama ini.

Rochadi mengingatkan bila hewan ternak tidak dijaga dari paparan penyakit infeksi yang menyerang kuku dan mulut itu, maka produktivitas hewan tersebut akan rendah walaupun sudah sembuh.

“Jawa Barat kan provinsi konsumen, hanya memiliki sedikit kemampuan untuk memproduksi daging dan susu. Jadi, ternaknya harus dijaga,” ujar dia.

Menurut Rochady, yang dikhawatirkan dari penyakit PMK adalah pada sapi perah, karena ternak ini dipelihara untuk jangka waktu yang panjang.

Walaupun sudah sembuh dari PMK, kata Rochady produksi susunya akan turun sampai 25 persen.

Padahal, Jawa Barat sedang berupaya untuk kembali menjadi juara produk susu di tingkat nasional.

Baca Juga :  Jasa Raharja dan Organda Jabar Bersinergi Tingkatkan Ketertiban Angkutan Umum Penumpang

“Dengan kembali mewabahnya penyakit infeksi PMK, jadi kendala dalam meningkatkan produk susu Jawa Barat,” ungkapnya.

Sementara untuk sapi potong, Rochadi mengusulkan ternak yang mengidap PMK dimusnahkan Atau Stamping Out seperti yang dilakukan oleh beberapa negara.

Jika hanya mengandalkan penyembuhan dan vaksinasi seperti sekarang ini, butuh waktu panjang untuk mengatasi wabah PMK.

“Pengalaman di beberapa negara yang menerapkan stamping out, penanganan PMK bisa lebih pendek hanya satu sampai dua tahun. Namun untuk itu, dibutuhkan biaya besar,” pungkasnya.

Berita Terkait

Jasa Raharja Bandung Tingkatkan Sinergi dan Kerjasama Dengan RS Hermina Pasteur
Jasa Raharja Dorong Peningkatan Sinergitas FKLL pada Acara WDoR di Kota Bandung
Jasa Raharja Turut Dalam Survey Jalur Nataru di Jawa Barat Hadapi Kesiapan Operasi Lilin Lodaya2024
Jasa Raharja dan Daya Adira Motora Adakan Training Safety Riding dan Sosialisasikan JR Safety Road
Jasa Raharja Bandung Distribusikan Sarana Pencegahan Kecelakaan Untuk Mendukung GiatPAM Nataru Kepada Polrestabes Bandung
Jasa Raharja Bersama dengan Tim Pembina Samsat Padalarang Adakan Sosialisasi Pemutihan Denda PKB dan SWDKLLJ di Kecamatan Lembang
Jasa Raharja dan Tim Pembina Samsat KabupatenBandung Barat Sosialisasi Pemutihan Denda PKB & SWDKLLJ di PT Combiphar
Jasa Raharja Bekasi Turut Serta Dalam Road Safety Partnership Action (RSPA) Award Tahun 2024