Para anggota yang terdiri dari peneliti di berbagai bidang serta para mahasiswa sebagai desainer junior memetakan tanggapan penduduk tentang kondisi lingkungan dan pengolahan kotoran sapi sebelum mulai mempersiapkan serangkaian percobaan agar mendapatkan hasil bahan yang paling optimal.
Berkat hasil olahannya, warga desa sekitar sangat antusias dengan ide tim karena ikut dilibatkan dalam produksi pengolahan kotoran sapi ini.
“Masyarakat juga berharap kegiatan ini bisa menjadi tambahan penghasilan baru,” urai dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lantas bagaimana tim menyulap kotoran sapi menjadi sebuah produk?
Dia menuturkan, secara garis besar kotoran sapi dibersihkan dengan cara dicuci menggunakan air. Lalu, ampasnya dikeringkan dan ditambahkan beberapa bahan aditif untuk menghasilkan bahan baku yang baru.
Selanjutnya, material inilah yang digunakan dalam pembuatan bagian luar produk, seperti lampu, pengeras suara, dan lainnya.
“Cetakan produk tersebut disiapkan dan diisi dengan hasil pengolahan limbah sapi. Setelah kering, cetakan dicopot dan produk siap digunakan atau melalui proses finishing,” kata Dr. Adhi.
Selama pengerjaan, Dr. Adhi dan tim harus memecahkan dua permasalahan dalam membuat inovasi tersebut. Pertama, mereka harus mencari cara untuk menghilangkan bau kotoran.
Oleh karena itu, mereka coba menanggulanginya dengan berbagai proses pembersihan dan menambahkan bahan-bahan yang dapat mengurangi baunya. Mereka juga ingin mengusung produk all-natural. Untuk itu penggunaan bahan-bahan kimia dibuat seminim mungkin.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya