Selain itu, terdapat pula 9 titik potensi banjir yakni:
KM 92+900 s.d 93+000 antara Stasiun Cibungur-Purwakarta
KM 98+000 s.d 98+100 antara Stasiun Cibungur-Purwakarta
KM 94+900/000 antara Stasiun Cibeber-Cianjur
KM 150+600 s.d 150+900 antara Stasiun Cimindi-Andir
KM 167+800/900 antara Stasiun Kiaracondong-Cimekar
KM 178+300/600 antara Stasiun Haurpugur-Cicalengka
KM 202+600/000 antara Stasiun Leles-Karangsari
KM 255+500/800 antara Stasiun Ciawi-Rajapolah
KM 256+700/259+800 antara Stasiun Ciawi-Rajapolah
Terdapat pula 10 titik jembatan (Bangunan Hikmat) seperti:
KM 105+392 BH 337
KM 110+648 BH 355
KM 133+485 BH 471
KM 172+000/100 BH 784
KM 61+400/500 BH 346
KM 155+900/000 BH 734
KM 231+205 BH 1032
KM 233+031 BH 1040
KM 284+106 BH 1292
KM 243+683 BH 1087
Adapun langkah-langkah yang telah dilakukan Daop Bandung untuk meminimalisir potensi bahaya akibat bencana yang mungkin dapat mengganggu perjalanan KA, diantaranya dengan normalisasi saluran air dari tumpukan sampah, membuang lumpur ke luar rumija, membuat trucuk dari bambu dan penahan tanah dengan menggunakan karung diisi tanah dan retaining wall, Sementara itu, Alat Material Untuk Siaga (AMUS) juga disiapkan di 14 titik yaitu di Stasiun Bandung, Kiaracondong, Cicalengka, Cibatu, Ciawi, Tasikmalaya, Banjar, Cimahi, Padalarang, Cianjur, Cibeber, Rendeh, Purwakarta dan Cibungur. AMUS yang disiapkan tersebut berupa pasir dalam kantong karung, bantalan rel, perancah dari besi untuk penahan pondasi jalur, dan lainnya. Sejumlah peralatan ringan hingga alat berat seperti Multi Tie Tamper (MTT) juga disiagakan untuk merawat kondisi jalur rel agar tetap laik dilintasi kereta api.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penulis : Adi
Editor : Shireni
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya