BALIKPAPAN – Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Pemetaan & Evaluasi Risiko Bencana menyelenggarakan Seminar Nasional dengan mengangkat tema Ibu Kota Negara Tangguh Bencana yang diselenggarakan di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (12/10).
Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) yang dipusatkan di Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2022.
Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati yang mewakili Kepala BNPB menyampaikan ditinjau dari aspek kebencanaan, IKN bukanlah ibukota yang bebas dari risiko bencana, namun risiko tersebut dapat diminimalisir dengan memperhitungkan pengurangan risiko bencana pada faktor pertumbuhan ekonomi dan tata ruang dalam setiap tahap pembangunannya agar tidak menimbulkan risiko yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Konsep pengurangan risiko bencana di kawasan IKN harus dibangun untuk tujuan resiliensi berkelanjutan. Jika hal ini berhasil konsep ini akan menjadi rujukan atau _benchmark_ untuk kabupaten dan kota lain”, ungkap Raditya Jati.
Lebih lanjut dirinya menambahkan, seminar ini diharapkan dapat menjadi sarana diseminasi informasi, membangun dialog sekaligus sebagai media pembelajaran bersama dalam membangun resiliensi IKM terhadap bencana, sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045.
“Kegiatan dan hasil dari seminar ini diharapkan dapat menjadi infromasi yang _use and usefull_” ujar Raditya Jati.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Timur yang mewakili Gubernur Kalimantan Timur menyampaikan bahwa, pembangunan IKN telah memberikan dampak yang signifkan terkait pertumbuhan ekonomi daerah.
Halaman : 1 2 Selanjutnya