“Insyaallah laboratorium ini bisa melakukan banyak hal dalam menyelesaikan problem di masyarakat,” kata Rektor. Lebih lanjut Rektor mengatakan, dalam pengembangan vaksin di Indonesia, PT. Biofarma telah lama menjalin kerja sama dengan Unpad. Unpad, melalui kelengkapan fasilitas laboratorium yang dimiliki, telah banyak menghasilkan prototipe penelitian yang kemudian dikerjasamakan dengan Biofarma.
Selain itu, kerja sama juga dilakukan dalam hal pengujian klinis dari suatu vaksin yang akan digunakan di Indonesia. Hal ini menjadikan Unpad menjadi pelopor dari pengujian klinis vaksin yang beredar di Indonesia. Karena itu, melalui program ini, Rektor berharap Unpad bisa berkontribusi dalam penguatan kapasitas para peneliti dari negara anggota OKI tersebut.
“Dengan begitu mereka bisa lihat kalau di Indonesia ilmunya begini alatnya begini. Akan tetapi bagi Unpad sendiri ini adalah ajang kolaborasi di antara negara OIC,” kata Rektor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sekretaris Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Dita Novianti Sugandi Argadireja mengatakan, program ini merupakan implementasi dari inisiasi Indonesia yang ditunjuk menjadi “OIC Center of Excellence on Vaccines and Biotechnology Product” oleh para negara OKI pada Konferensi OKI ke-6 pada 2017 lalu.
Dalam hal ini, Biofarma ditunjuk menjadi laboratorium pusat unggulan tersebut. Dalam perjalanannya, Biofarma melakukan kerja sama jejaring dengan 10 laboratorium di Indonesia, salah satunya Unpad, dalam mewujudkan sebagai pusat unggulan riset vaksin dan bioteknologi OKI. Nantinya, peserta magang ini juga akan mengunjungi berbagai laboratorium jejaring lainnya.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya