Sebab nantinya 11 komoditas kebutuhan pokok ketersediaannya akan diupayakan dan disimpan oleh PDP. Sehingga ketika suatu saat nanti terjadi kelangkaan, maka kota atau kabupaten yang membutuhkan dapat segera disuplai oleh PDP guna memenuhi kebutuhan.
“Kita mempunyai PDP. Walaupun belum sempurna, tapi cukup untuk menyimpan. Ini nantinya kita akan maksimalkan untuk menjaga ketersediaan,” ucapnya.
Terlepas dari itu, bila kondisi sudah sangat pelik. Operasi Pasar Bersubsidi (OPADI) menjadi senjata andalan terakhir Disperindag Jabar. Noneng memaparkan, ada dua skema yang dapat dijalankan melalui metode tersebut, yakni berkonsentrasi pada Rumah Tangga Miskin (RTM) atau normalisasi harga di tingkat retail.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sehingga diharapkan, masyarakat menengah kebawah sebagai pihak yang paling merasakan imbas kelangkaan dan kenaikan harga, dapat langsung menerima manfaat dari program tersebut. Sembari mengupayakan ketersediaan dan harga kembali normal.
“Contoh seperti selama Covid-19 kemarin. Ketika itu kita memilih OPADI ke RTM, supaya mereka tertolong langsung. Ke depan, kita akan melihat. Langkah apa yang harus dilakukan, subsidi langsung atau produk untuk stabilisasi harga di retail,” tutupnya.
Penulis : Ton
Editor : Maura Dzakiya
Halaman : 1 2