BANDUNG – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung kini menyediakan fasilitas drinking water station di dua stasiun, yaitu Stasiun Bandung dan Stasiun Kiaracondong. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya KAI untuk mengurangi penggunaan botol plastik dan mendukung pencapaian target net zero emission (NZE).
Manager Humas KAI Daop 2 Bandung, Ayep Hanapi, mengungkapkan bahwa penyediaan drinking water station ini merupakan hasil kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk Coway International Indonesia dan Institut Teknologi Bandung (ITB). “KAI berkomitmen tidak hanya menyediakan air minum, tetapi juga air minum yang berkualitas dan aman dikonsumsi oleh pelanggan kereta api,” ujar Ayep.
Menurut Ayep, kualitas air minum di fasilitas ini telah memenuhi 20 dari 20 parameter standar baku mutu yang diuji oleh Coway Water Quality Laboratory. Fasilitas air minum ini juga telah mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Parameter uji kualitas air tersebut mencakup mikrobiologi seperti E. coli dan total bakteri koliform, parameter fisik seperti suhu, total padatan terlarut, kekeruhan, warna, dan bau, serta parameter kimia seperti nitrat, nitrit, besi, mangan, arsen, kadmium, timbal, fluorida, dan aluminium. Selain itu, ada juga parameter kimia tambahan termasuk total kromium, tembaga, seng, dan nikel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“KAI akan terus mendukung kampanye dan gerakan konservasi serta teknologi ramah lingkungan sebagai salah satu upaya peningkatan layanan terhadap pengguna jasa kereta api. Ini adalah salah satu langkah untuk menghadirkan ekosistem transportasi kereta api terbaik bagi masyarakat Indonesia,” tutup Ayep.
Penulis : Adi
Editor : Shireni
Halaman : 1 2 Selanjutnya