BANDUNG – Inovasi dan kolaborasi dinilai menjadi kunci utama Gubernur Ridwan Kamil dan Wakil Uu Ruzhanul Ulum, dalam menjalankan roda pemerintahan Provinsi Jawa Barat selama 2018-2023.
Sehingga, pemanfaatan anggaran dan pelaksanaan program dapat berjalan linier sesuai sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang telah disepakati.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar Iendra Sofyan mengatakan, pelaksanaan program yang menjadi visi dan misi Emil dan Uu diakuinya sudah berjalan maksimal. Meski dia tidak menampik, sempat terkendala akibat pandemi Covid-19. Hanya saja situasi tersebut menurutnya dapat teratasi, berkat inovasi dan kolaborasi pentahelix yang dilakukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Apa yang ada di visi dan misi Pak Gubernur RK dan Pak Uu sudah berjalan baik. Meskipun ada dinamikan pandemi. Tapi prinsipnya tetap dijalankan, yaitu adalah inovasi dan kolaborasi. Pola geraknya tidak lepas bagaimana mengolaborasikan antar pelaku, anggaran dan program,” ujarnya usai diskusi Jabar Punya Informasi (Japri) Volume 130 bertajuk Pola Gerak Pembangunan Daerah 5 Tahun Jabar Juara, di Taman Museum Gedung Sate, Jumat (25/8/2023).
Dia melanjutkan, adaptasi terhadp dinamika melalui inovasi sangat membantu Pemprov Jabar dalam mengurai persoalan-persoalan sosial yang terjadi di tengah masyarakat. Dia meyakini, andai badai pandemi tidak terjadi, mungkin akan lebih banyak lagi capaian-capaian yang ditorehkan Pemprov.
“Kedua inovasi. Dari pembiayaan, teknologi dan sebagainya. Itu konsistensinya Pak Gubernur dalam menjalankan tugas. Bayangkan kalau tidak ada Covid, mungkin akan melejit lagi. Tapi karena pandemi, makin teruji bisa menyelesaikan kondisi tersebut. Intinya, inovasi dan kolaborasi yang konsisten,” ucapnya.
Penulis : Ton
Editor : Maura Dzakiya