Sekretaris Tim Investigasi Rafani Achyar menambahkan, pihaknya berharap secepat mungkin mendapat jawaban atas pertanyaan yang telah diberikan. Ini tak lain demi menjaga kondusivitas di Jawa Barat, pasca ramainya pemberitaan miring mengenai pernyataan-pernyataan Panji dalam setiap kegiatannya.
“Hasilnya hari ini pihak Al-Zaytun hanya meminta daftar pertanyaan untuk diberikan kepada mereka dan itu sudah disampaikan oleh tim. Soal waktu, memang secepatnya harapan kami sudah bisa jawaban itu disampaikan kembali karena memang ditunggu oleh publik. Soal substansi pertanyaan, memang sesuatu yang sensitif. Tapi tidak keluar dari isu yang berkembang. Kita ingin Jawa Barat kondusif. Ada lima pertanyaan. Tapi tidak bisa sampaikan isinya. Kalau kembali kesini, akan terima. Tapi kalau kirim jawaban, kami terima. Tidak masalah,” paparnya.
Sedang mengenai kans diberhentikannya operasional Ponpes Al-Zaytun, dia mengaku akan menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah pusat dan MUI. Bagi tim investigasi saat ini adalah mengembalikan situasi, agar kembali normal dan masyarakat tidak resah akan adanya Ponpes Al-Zaytun.
“Saya kira penghentian tidak, terkait MUI Pusat. Terpenting bagi kami situasi normal kembali, kondusif. Substansi dari pusat,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara Ketua Tim Investigasi MUI Pusat Firdaus Syam yang turut hadir mengaku kecewa dengan sikap Panji, karena mengacuhkan mereka. Upaya tabbayun dengan berkirim surat, mendatangi langsung ke ponpes, hingga mencoba untuk bergabung dengan tim investigasi Pemprov Jabar, ditolak mentah-mentah tanpa alasan yang jelas.
Penulis : Ton
Editor : Dhardiana
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya