BANDUNG – Mengawali tahun baru 2025, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan rilis Berita Resmi Statistik (BRS) pada Kamis (2/1). Bertempat di Aula Lantai 5 Kantor BPS Provinsi Jawa Barat, kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Perangkat Daerah di lingkungan Pemdaprov Jawa Barat.
Statistisi Ahli Madya sekaligus Ketua Tim Statistik Distribusi BPS Provinsi Jawa Barat, Ninik Anisah, menyampaikan beberapa materi rilis, di antaranya perkembangan Indeks Harga Konsumen (Inflasi), perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP), Harga Gabah, dan Beras, perkembangan Pariwisata, perkembangan Statistik Transportasi, serta perkembangan Ekspor dan Impor.
Pada Desember 2024, Provinsi Jawa Barat mengalami inflasi secara m-to-m sebesar 0,35 persen. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sukabumi sebesar 0,84 persen dan terendah terjadi di Kabupaten Bandung sebesar 0,20 persen. “Komoditas penyumbang utama inflasi m-to-m Desember 2024 di antaranya telur ayam ras, cabai merah, minyak goreng, cabai rawit, dan bawang merah,” jelas Ninik.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sedangkan untuk Nilai Tukar Petani (NTP), pada Desember 2024 tercatat sebesar 111,71 atau naik 0,42% dibandingkan November 2024. Kenaikan NTP tertinggi terjadi pada subsektor Hortikultura sebesar 5,10% sedangkan penurunan NTP terdalam terjadi pada subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,35%, diikuti oleh sub sektor Peternakan sebesar 0,17%.
Pada perkembangan pariwisata, jumlah kunjungan wisman ke Jawa Barat yang datang melalui pintu masuk Bandara Internasional Kertajati pada November 2024 tercatat sebanyak 735 kunjungan. Jika dibandingkan dengan Oktober 2024, telah terjadi penurunan sebesar 16,00 persen. “Wisatawan berkebangsaan Malaysia mendominasi wisman yang datang ke Jawa Barat dengan kontribusi sebesar 60,82 persen, diikuti oleh kebangsaan Singapura 18,91 persen, serta Nigeria dan Tiongkok masing-masing sebesar 1,36 persen dan 0,95 persen,” ungkap Ninik.
Penulis : Adi
Editor : Shireni
Halaman : 1 2 Selanjutnya