GARUT – Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut, Jawa Barat menyampaikan kasus ternak yang sembuh dari wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) terus bertambah menjadi 5.118 ekor dan penyebarannya terus dipantau dengan memberlakukan karantina dan vaksinasi.
“Ternak yang telah menunjukkan sembuh atau perbaikan kondisi pasca pengobatan sebanyak 5.118 ekor ternak,” kata Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Garut Sofyan Yani di Garut, Kamis.
Sofyan Yani menuturkan Satuan Tugas Pengendalian dan Penanggulangan PMK Kabupaten Garut terus melakukan langkah pencegahan, pengobatan, dan vaksinasi PMK terhadap ternak, terutama sapi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Wabah PMK, kata dia, masih terus diawasi penularannya yang saat ini dilaporkan ternak terdampak PMK bergejala maupun tidak sebanyak 9.779 ekor tersebar di 26 dari 42 kecamatan di Garut.
“Tim teknis kesehatan hewan telah melakukan pelayanan kesehatan hewan berupa pengobatan pada ternak bergejala PMK dan suportif di ternak tak bergejala dengan total populasi 9.779 ekor ternak,” kata Sofyan.
Ia menyebutkan dari total penanganan populasi ternak itu sebanyak 5.118 ekor sembuh setelah dilakukan upaya pengobatan dengan injeksi antibiotik, antipiretik, vitamin, dan obat luka.
“Pengobatan ternak bergejala PMK dengan injeksi antibiotik, antipiretik, terapi suportif dengan injeksi vitamin, pemberian spray iodine dan antilarva pada daerah mulut dan kuku yang luka,” katanya.
Tim kesehatan hewan selama ini, kata dia, selain pengobatan dan vaksinasi juga memberlakukan karantina, kemudian biosekuriti, penyemprotan disinfektan di area kandang yang terdampak, dan upaya lainnya untuk menekan kasus kematian yang saat ini tercatat 488 ternak mati.
Halaman : 1 2 Selanjutnya