“Sehingga harapan kita, itu jadi stimulus untuk revitalisasi pasar berikutnya supaya lebih nyaman. Bukan hanya dari APBD Pemprov. Baik kolaborasi temen-temen di kabupaten/kota, BUMD. Dana bisa dari berbagai pihak. Seperti kata Pak Gubernur, ada delapan pintu pendanaan, tidak hanya dari APBD,” ucapnya.
“Maka dari itu kami juga mendorong agar revitalisasi pasar ini menjadi program prioritas di kabupaten/kota, sehingga terjadi kesinambungan antara program Pemprov dan daerah,” sambungnya.
Selain itu Noneng mengharapkan, revitalisasi pasar rakyat yang telah dilakukan Pemprov Jabar melalui skema bantuan keuangan, jangan serta merta ditinggalkan oleh pemerintah kota/kabupaten. Sebab, komitmen untuk menjaga, memelihara sangat dibutuhkan agar upaya yang telah dilakukan tidak sia-sia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Harapan kita, yang sudah direvitalisasi ini di maintenance, sehingga jangan setelah direvitalisasi tidak dipelihara ya akan balik lagi (rusak). Mudah-mudahan teman-teman di kabupaten/kota bisa berkolaborasi dengan banyak pihak (dalam menjaga pasar),” harapnya.
Seiring dengan besarnya manfaat dari hadirnya revitalisasi pasar rakyat, dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Dia menilai, program ini layak dilanjutkan dan skema kolaborasi antar semua pihak, dengan tujuan bersama-sama memiliki rasa tanggungjawab dalam membangun Jawa Barat menjadi lebih baik di kemudian hari.
“Mudah-mudahan kita bisa terus melakukan revitalisasi, tapi bentuknya stimulus untuk semua orang bisa membangun. Bagaimana penguatan pasar rakyat di 27 kota/kabupaten ini dapat berinovasi kreatif digital, dengan tata kelola profesional agar berdaya saing tanpa mengesampingkan lokal dan budaya berstandar SNI,” imbuhnya.
Penulis : Ton
Editor : Dhardiana
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya