Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, Honesti Basyir menyampaikan bahwa Bio Farma menggunakan skema ABCG (Academy, Business, Community, Government) untuk menciptakan sinergitas atau implementasi program yang tepat sasaran juga berkelanjutan.
“Selain melibatkan kelompok masyarakat, juga melibatkan Dinas Peternakan, Universitas Padjajaran dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai mitra kerjasama startegis dalam hal pengembangan Program rumput, sehingga mampu menciptakan rumput yang memiliki kandungan nutrisi tinggi bagi peternak dan mampu meningkatkan nilai ekonomi, pendidikan, lingkungan dan sosial yang lebih seimbang” ucap Honesti.
“Selanjutnya, apabila peternak telah mandiri dalam hal pakan maka akan memiliki waktu luang dikarenakan waktu untuk mencari pakan sudah tidak lama dan dapat dimanfaatkan untuk menciptakan kegiatan perekonomian baru. Kegiatan perekonomian baru tersebut dapat menjadi diversifikasi produk sebagai dampak positif dari program Re-Grass & Sustainability Village bagi masyarakat” tambah Honesti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepada Divisi TJSL, Tjut Vina Irianti, menyampaikan bahwa selain memberikan berbagai pelatihan dalam perbaikan kualitas hewan ternak, Bio Farma juga melakukan community development agar peternak milenial binaan Bio Farma mampu bersaing di era 4.0.
“Kami memberikan pembinaan dalam aspek pengelolaan media sosial dan pemanfaatan E-commerce, sehingga para peternak milenial selain memilki kemampuan beternak juga dapat memaksimalkan penggunan digital sebagai sarana dalam peningkatan promosi dan penjualan serta tentunya memberikan manfaat edukasi sehingga dapat memberikan inspirasi kepada masyarakat khususnya generasi milenial lainnya”ungkap Tjut Vina.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya