Emil menambahkan, pihaknya turut mengharapkan Iwan dapat menerapkan falsafah Sunda secara arif dan bijaksana. Hade goreng ku basa, batu turun keusik naik, cai na herang lauk na beunang dinilainya dapat menjadi solusi dalam menghadapi dinamika dalam membangun Kabupaten Bogor.
“Kami meyakini, dalam hitungan bulan akan ada lompatan perubahan yang dibungkus dengan keberanian. Komunikasi, silih asah silih asuh, silih wawangi. Kompromi untuk kepentingan rakyat,” tuturnya.
Dorong Pemekaran Bogor Barat dan Bogor Timur
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, dia menyebut seiring dengan padatnya jumlah penduduk Kabupaten Bogor yang sudah lebih dari 5 juta jiwa. Selayaknya harus dilakukan pemekaran, seperti yang tengah diupayakan Pemprov Jabar yakni memecahnya menjadi tiga bagian, dengan tambahan Kabupaten Bogor Barat dan Kabupaten Bogor Timur.
Mengingat jumlahnya saat ini kata dia, sudah setara dengan jumlah penduduk Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Bali. Sebab dengan adanya pemekaran, dia meyakini pembangunan untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Bogor akan semakin terakselerasi.
“Itulah kenapa secara ilmiah, kami menyetujui pemekaran dua tambahan yang ujungnya agar rakyat Kabupaten Bogor terlayani dengan cepat. Indeks-indeks pembangunan meningkat. Tapi kan politik adalah kesepakatan. Hari ini sepakat dimoratoriumkan. Tapi kita perjuangkan, agar kepentingan rakyat kita terlayani,” terangnya.
Harap Perhatikan Pembangunan Tol Parung Panjang-Rumpin
Lebih lanjut Emil berpesan, agar Bupati Bogor dan stakeholder terkait dapat terus memantau pembangunan jalan tol khusus angkutan tambang sepanjang 11,6 kilometer yang menghubungkan Parung Panjang dan Rumpin, Cigudeg agar secepatnya bisa selesai. Sebab menurutnya, tidak ada hal lain yang lebih penting selain menjamin keselamatan masyarakat.
Penulis : Ton
Editor : Maura Dzakiya
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya