Hujan Cacing Melanda China, Benarkah?

- Publisher

Selasa, 14 Maret 2023 - 06:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG — Beredar video viral mengenai China dilanda ‘hujan cacing’. Ternyata, itu bukanlah cacing. Bagaimana faktanya?

Dalam narasi video disebutkan masyarakat disana diimbau mencari tempat berlindung dan menggunakan payung untuk rutinitas sehari-hari. Tapi, ternyata fenomena tersebut tidak seperti yang dinarasikan.

Dilansir dari News.com Australia, Senin (13/3/2023) masyarakat di Provinsi Liaoning, China diminta untuk mencari tempat berlindung sejak hujan cacing melanda daerah tersebut.
Dalam sebuah video cuplikan yang viral dari akun Twitter Rawsalerts, memperlihatkan mobil-mobil yang dihujani benda seperti cacing-cacing berceceran di sekitar mobil. Video tersebut memperlihatkan penduduk setempat melindungi dirinya dengan payung untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.

Sebuah jurnal dari Mother Nature Network menjelaskan jika fenomena hujan hewan bisa terjadi jika hewan-hewan itu terbawa angin kencang. Yang biasa terjadi adalah ketika serangga terperangkap dalam pusaran air yang kena angin topan.

Namun, kejadian di China itu tampaknya tidak sama dengan teori umum soal hujan hewan. Banyak yang meragukan fakta dalam video tersebut. Ada yang menduga jika video itu palsu dan hanya lelucon belaka.

“Fenomena yang aneh,” ujar salah satu pengguna.

Lalu, apa yang terjadi sebenarnya di Negeri Tirai Bambu itu? Apakah benar hujan cacing melanda atau ada penjelasan lain?

Salah satu akun Twitter yang bernama Emmett, merespon video tersebut dengan mengatakan jika itu bukanlah cacing. Dia mengatakan itu adalah bunga pohon Aspen atau bunga Poplar yang bentuknya panjang-panjang. Selebgram MitchCK yang suka membuat konten cek fakta video viral, juga menjelaskan itu adalah bunga.

Baca Juga :  Indofarma Kolaborasi Dengan PT BKA Demi Perkuat Jaringan Distribusi

Bunga ini biasa jatuh secara musiman dan tertiup angin. Mereka juga bisa terbang kemana-mana jika cuaca mulai hujan dan berangin, serta dapat menempel pada apapun.

Akun tersebut juga menjelaskan jika warna asli dari bunga itu adalah hijau, namun jika sudah jatuh dari pohon, warnanya berubah sangat coklat. Panjang dari benih itu mulai dari 4-20 cm. Bentuknya pun menjadi mirip cacing.

Berita Terkait

Ada Perubahan Grafik Perjalanan Kereta, Berikut Kereta Keberangkatan dari Daop 2 Bandung
Jawa Barat Alami Inflasi 0,35 Persen di Desember 2024 (m-to-m), Kota Sukabumi Tertinggi
UPI Apresiasi Kinerja Kepolisian dalam Penyelesaian Peristiwa Kecelakaan Mahasiswa
Perjalanan KA Pasundan Tambahan, PT KAI Daop 2 Bandung Beri Kompensasi Bea 50 Persen Harga Tiket
Sengketa Aset Jalan Elang Berakhir, KAI Menang di Putusan Akhir PK Tingkat Mahkamah Agung
INTI Group Siap Dukung Kelancaran Nataru 2024/2025 dengan Solusi Teknologi Canggih
Ekosistem Pembiayaan Peternak Domba Inisiasi OJK Mulai Tunjukkan Hasil
KAI Daop 2 Bandung Pastikan Penugasan PSO Berjalan dengan Prinsip Good Corporate Governance

Berita Terkait

Kamis, 9 Januari 2025 - 14:27 WIB

Jasa Raharja Hadiri Rapat Forum Komunikasi Lalu Lintas Kabupaten Cirebon

Kamis, 9 Januari 2025 - 12:22 WIB

Jasa Raharja Perwakilan Purwakarta Menghadiri Giat Forum Komunikasi Lalu Lintas

Senin, 6 Januari 2025 - 16:46 WIB

Jasa Raharja Lakukan Door to door Pengusaha Angkutan Umum di Kecamatan Lembang

Senin, 6 Januari 2025 - 15:44 WIB

Jasa Raharja Lakukan Survey Kebenaran Kasus Kecelakaan di Jalan Raya Rancaekek

Senin, 30 Desember 2024 - 14:10 WIB

Jasa Raharja, P3DW dan Regident Satlantas PolresPurwakarta melakukan Operasi Khusus SIGAP Perusahaan

Senin, 30 Desember 2024 - 12:02 WIB

Jasa Raharja Bandung Tekan Angka Kecelakaan Lalu Lintas Lewat Program PPKL

Senin, 30 Desember 2024 - 10:51 WIB

Jasa Raharja Samsat Majalengka Hadiri Rapat Forum Komunikasi Lalu Lintas Transportasi Berkeselamatan dan Kepatuhan Berlalu Lintas

Sabtu, 28 Desember 2024 - 14:12 WIB

Dirops Jasa Raharja dan Dirgakkum Korlantas Polri Imbau Masyarakat Pantau Informasi Rekayasa Lalu Lintas Jalur Puncak

Berita Terbaru