BANDUNG — Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan meninjau dua lokasi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), yakni TPST Babakan Sari dan TPST PSM, Jumat, 25 April 2025.
Kunjungan ini menandai dimulainya percepatan pembangunan ulang fasilitas TPST yang sudah berusia di atas lima tahun, sebagai bagian dari upaya besar Pemerintah Kota Bandung mengelola sampah secara mandiri dan berkelanjutan.
Di TPST Babakan Sari, Farhan menjelaskan, akan ada penambahan dua fasilitas utama yaitu insinerator berkapasitas 10 ton dan instalasi biogas vertikal yang mampu mengolah material organik dalam skala besar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Biogas vertikal ini bisa mengelola sampai 2.000 ton bahan organik. Tapi kapasitas operasional awal di lokasi ini adalah 20 ton sampah per hari,” ungkap Farhan.
Setelah meninjau Babakan Sari, Farhan melanjutkan ke TPST PSM.
Kedua lokasi ini menjadi pilot project untuk skema baru pembangunan ulang TPST berbasis Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Melalui model ini, Pemkot menyediakan lahan dan kebijakan pendukung, sementara pihak swasta berinvestasi dalam pembangunan dan operasional.
Salah satu mitra KPBU dalam proyek ini adalah PT Ingram yang telah menandatangani kesepahaman dengan Pemerintah Kota Bandung.
PT Ingram akan menerapkan teknologi termal untuk reduksi cepat volume sampah, serta teknologi anaerob untuk mengembangkan circular economy melalui pengolahan sampah organik.
“Teknologi anaerob ini memungkinkan sampah basah atau busuk diubah menjadi biogas, media tanam, bahkan bisa dijadikan pakan untuk maggot,” jelas Pak Wali.
Penulis : Apun
Editor : Shireni
Halaman : 1 2 Selanjutnya