(Edisi Ramadhan) — Sebagai bulan paling istimewa bagi umat Muslim, Ramadhan memiliki sejumlah keutamaan yang tidak dimiliki oleh bulan-bulan pada umumnya. Oleh sebab itu, jangan sampai kita yang masih diberi nikmat umur panjang dan kesehatan untuk berjumpa bulan idaman ini, menyia-nyiakan begitu saja segala fadhilah yang terdapat di dalamnya.
Untuk meraih macam ragam keutamaan Ramadhan, umat Muslim pun berlomba melaksanakan anjuran-anjuran ibadah di dalamnya, mulai dari shalat tarawih yang terlihat padat di mushala dan masjid-masjid, tadarus Al-Qur’an yang terdengar syiar di hampir setiap sudut kota dan desa, sedekah takjil yang biasanya banyak dijumpai di masjid-masjid pinggir jalan, dan lain sebagainya.
Semua itu dilakukan untuk meraih keutamaan bulan suci ini. Termasuk keutamaan itu adalah tiga kado istimewa bulan suci Ramadhan, yaitu rahmat (kasih sayang Allah), ampunan (maghfirah), dan masuk ke surga-Nya (terbebas dari api neraka). Rasulullah saw bersabda dalam salah satu haditsnya:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
أَوَّلُ شَهْرِ رَمَضَانَ رَحْمَةٌ، وأَوْسَطُهُ مَغْفِرَةٌ، وَآخِرَهُ عِتْقٌ مِنَ النَّارِ
Artinya, “Awal Bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya ampunan, dan akhirnya pembebasan dari api neraka.” (Ibnu Khuzaimah).
Memang, kualitas hadits di atas dhaif (lemah) sebagaimana dijelaskan oleh Imam as-Suyuthi dalam kitabnya, Jami’ul Ahadits. Sebab, hadits di atas diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dalam kitab Sahih-nya dan bersumber dari Ali ibn Zaid ibn Jadʽan yang divonis oleh para ulama sebagai orang yang dhaif.
Halaman : 1 2 3 4 5 Selanjutnya