Bio Farma Hadirkan Serum Anti Bisa Ular dalam Workshop Snakebite Management di Kupang

- Publisher

Rabu, 9 April 2025 - 15:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bio Farma kenalkan Serum Anti Bisa Ular dalam kegiatan Workshop Update on Snakebite Management System in Indonesia

Bio Farma kenalkan Serum Anti Bisa Ular dalam kegiatan Workshop Update on Snakebite Management System in Indonesia

KUPANG — Bio Farma bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyelenggarakan workshop penanganan gigitan ular berbisa pada Rabu (9/4), bertempat di Hotel Aston Kupang. Kota Kupang menjadi lokasi pertama pelaksanaan workshop bertajuk Update on Snakebite Management in Indonesia, yang selanjutnya akan digelar di berbagai kota besar di Indonesia.

Kepala Departemen Manajemen Produk Nasional Bio Farma, dr. Erwin Setiawan, menyampaikan bahwa Bio Farma berkomitmen mendukung penanganan kasus gigitan ular berbisa dengan menyediakan berbagai jenis serum anti bisa ular.

Baca Juga :  Jokowi Tegaskan Komitmen Pemerintah Terus Perkuat Perlindungan WNI

“Penanganan gigitan ular yang cepat dan tepat akan menurunkan angka kematian. Kami berharap kehadiran Bio Farma dapat menjadi solusi bagi tenaga kesehatan di NTT dalam menangani kasus ini,” ujar Erwin di sela-sela kegiatan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Workshop ini menghadirkan Dr. dr. Trimaharani, M.Si, Sp.Em, satu-satunya ahli toksinologi ular di Indonesia, sebagai narasumber. Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya penanganan pertama pada kasus gigitan ular guna menyelamatkan nyawa pasien.

“Di NTT terdapat tiga jenis ular berbisa, yaitu ular hijau (Trimeresurus insularis), ular bandotan (Daboia russelii siamensis), dan ular laut (Laticauda colubrina). Jenis serum yang dibutuhkan di wilayah ini adalah Hemato Polyvalent Antivenom yang didistribusikan oleh Bio Farma,” jelas Trimaharani.

Baca Juga :  Akibat PMK, Pembibitan Sapi Perah Perlu Dilakukan

Pada pasien yang telah memasuki fase sistemik, pemberian antivenom sangat krusial karena bisa (venom) hanya dapat dinetralisir oleh serum tersebut. Jenis antivenom yang diberikan harus sesuai dengan jenis ular dan toksinnya, sehingga diperlukan rekomendasi dari tenaga ahli dan tidak boleh diberikan secara sembarangan.

Penulis : Adi

Editor : Shireni

Berita Terkait

Ahok menjadi dosen tamu SBM ITB, bahas karakter pemimpin ideal masa kini
Jasa Raharja Jamin Seluruh Korban Kecelakaan Kapal Wisata Tiga Putra di Pantai Malabero
Jasa Raharja Jamin Seluruh Korban Kecelakaan Truk dan Angkutan Pedesaan di Purworejo
Rivan A. Purwantono Resmi Ditunjuk Kementerian BUMN sebagai Direktur Utama PT Jasa Marga
Jasa Raharja Jamin Korban Kecelakaan Bus di Padang Panjang
DKPP Siap Kendalikan Populasi Kucing Liar dan Perketat Pemeriksaan Hewan Kurban
Jabar Komitmen Tekan Prevalensi Thalassemia
Keikutsertaan KB Jadi Syarat Penerima Bantuan Pemerintah

Berita Terkait

Rabu, 21 Mei 2025 - 15:37 WIB

Ahok menjadi dosen tamu SBM ITB, bahas karakter pemimpin ideal masa kini

Kamis, 15 Mei 2025 - 18:49 WIB

Pilrek UPI: Prof. Didi Sukyadi Terpilih Jadi Rektor UPI 2025–2030

Selasa, 6 Mei 2025 - 15:18 WIB

Laptop Merah Putih: Kolaborasi ITB, Axioo, dan Intel Menuju Kemandirian Teknologi Nasional

Senin, 5 Mei 2025 - 21:31 WIB

Ketua Panitia Pilrek UPI: Tiga Besar Calon Rektor UPI Ditetapkan, Public Hearing Digelar 8 Mei

Senin, 5 Mei 2025 - 11:41 WIB

Salah Satu Terduga Joki Terdaftar Mengikuti UTBK di Unpad

Senin, 28 April 2025 - 20:08 WIB

Mei Ini Pemprov Jabar Bakal Kirim Anak Nakal ke Barak Militer, Ini Alasannya…

Minggu, 27 April 2025 - 13:18 WIB

75 Tahun Indonesia – Thailand: Batagor dan Tomyum Adu Kelezatan di Pendopo Kota Bandung

Sabtu, 26 April 2025 - 18:14 WIB

Memperjuangkan Kemerdekaan Palestina Adalah Janji Sejak KAA 1955

Berita Terbaru

Chat Icon