Berkat Ramuan Tradisional, Ternak Sapi di Ciamis Bebas PMK

- Publisher

Kamis, 10 November 2022 - 10:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

CIAMIS – Merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak yang terjadi di berbagai daerah, membuat peternak khawatir.

Namun kekhawatiran itu tidak melanda peternak di Kabupaten Ciamis, seperti pada peternakan sapi Berkah Super Pedet (BSP) Farm di Desa Ciharalang Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis.

Pemilik Peternakan BSP Farm Heri Irawan mengungkapkan dalam mengantisipasi penyebaran wabah PMK, pihaknya menggunakan obat tradisional berupa minuman jamu.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain penggunaan jamu tradisional untuk meningkatkan stamina ternak sapi, berbagai upaya ia lakukan untuk mengantisipasi agar wabah tersebut tidak menyerang hewan ternak miliknya.

Baca Juga :  Jasa Raharja Cimahi Menghadiri Rapat Koordinasi Tim Pembina Samsat Cimahi

Selain menjaga stamina ternak, Heri juga mengaku secara rutin membersihkan kandang. Karena itu hingga saat ini di kabupaten Ciamis, belum ada hewan yang teridentifikasi positif PMK.

“Kami menggunakan ramuan obat tradisional ini untuk menjaga stamina ternak sapi, dan hingga sekarang sapi ternak kami masih kuat bertahan dalam kondisi sehat,” jelas Heri

Memgenai ramuan trasisional tersebut, Heri Irawan mengatakan, selama ini dirinya memberikan jamu atau obat tradisional pada hewan ternaknya dua minggu sekali. Sehingga dirinya tidak panik dengan merebaknya wabah PMK pada hewan ternak.

Baca Juga :  Jasa Raharja dan ASDP Gerak Cepat Tangani Korban Minibus yang Terjun ke Laut

“Saya harap para peternak jangan panik, namun waspada harus,” ucapnya.

“Obat tradisional untuk ternak di Cimis terbuat dari beberapa rempah-rempah, seperti air kelapa muda, telur ayam kampung, gula aren, dan daun hantap. Itu yang selama ini kami pakai,” ujarnya.

Heri mengatakan, selama ini dirinya memberikan jamu atau obat tradisional pada hewan ternaknya dua minggu sekali. Sehingga dirinya tidak panik dengan merebaknya wabah PMK pada hewan ternak.

Berita Terkait

Jasa Raharja Cabang Utama Jawa Barat Gelar Upacara Bela Negara
Jasa Raharja Bersama P3DW Purwakarta dan Satlantas Polres Purwakarta melakukan Pemeriksaan Pajak Kendaraan Bermotor Mandiri
Persiapan Nataru Jasa Raharja bersama Dishubdan Kamsel Satlantas Polres Purwakarta melakukan Ramp Chek Angkutan Umum
Jasa Raharja Jawa Barat Turut Dalam Kegiatan Rampcheck Bersama Satlantas Polres Sumedang dan Dinas Perhubungan Kabupaten Sumedang
Kepala Jasa Raharja Cabang Utama Jawa Barat Turut Serta dalam Rapat Koordinasi Lintas SektoralKesiapan Operasi Lilin Lodaya 2024
Jasa Raharja Jawa Barat Turut Dalam Rapat Pendataan Potensi Kendaraan Bermotor di Jawa Barat
Jasa Raharja Bersama Tim Pembina Samsat Indramayu Turut Dalam Kegiatan Pemeriksaan Pajak Kendaraan Bermotor 2024
Jasa Raharja Turut Mendukung Kehadiran Samsat di Bandara Internasional Kertajati