BANDUNG – Pemerintah baik daerah maupun Pusat harus segera merealisasikan pembibitan sapi perah sebagai dampak dari mewabahnya Penyakit Kuku dan Mulut pada Hewan (PMK) di Jawa Barat.
“Pembibitan, merupakan solusi yang ditunggu karena dari laporan yang diterima populasi sapi perah di Pangalengan Kabupaten Bandung, semula mencapai 26.000 ekor, kini jumlahnya tinggal 3.000 ekor,”kata Anggota Komisi II DPRD Jabar, Dadang Kurniawan, Senin (28/11/2022)
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta masyarakat untuk tidak khawatir terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– memastikan penanganan terhadap infeksi virus PMK di Jabar dilakukan dengan maksimal. Salah satunya dengan mempercepat vaksinasi.
“Masyarakat Jabar tetap tenang, penanganan PMK hewan di Jabar tertangani dengan baik menjelang Iduladha bulan depan, jangan khawatir,” kata Kang Emil.
Ia menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi PMK pada hewan ternak di Jabar dilakukan tiga tahap yakni suntikan pertama, kedua, dan booster.
“Sama seperti vaksinasi COVID-19 suntikan pertama, kedua dan booster,” ucap Kang Emil.
Bagi hewan ternak yang sudah diperiksa sehat dan cukup umur, kata Kang Emil, akan diberikan sertifikat yang dipasangkan pada leher hewan. Hal itu menandakan bahwa hewan tersebut sehat dan siap untuk dikonsumsi.
“Semua yang sehat akan dikasih sertifikat yang bisa dicek menggunakan handphone. Jadi nanti di setiap kuping sapi sehat bisa di-scan barcode-nya, menandakan itu siap untuk dilakukan kegiatan khususnya untuk sapi potong,” pungkasnya