“Mudah-mudahan, sekarang ini anak-anak dalam kondisi baik. Saya sempat khawatir saat kembali dari Jerman penyesuaian cuaca, disana sampai minus enam-lima, kemudian datang ke Jakarta di atas 30,” ungkapnya.
“Tapi Alhamdulillah daya tahan anak-anak bagus, dan motivasi mereka sangat bagus karena ini kesempatan buat mereka untuk menunjukkan kemampuan dan inilah pertama kali timnas Indonesia masuk (putaran) final Piala Dunia,” ucapnya.
Persiapan Indonesia U-17 menuju Piala Dunia U-17 memang dilakukan sejak jauh hari. Sebelumnya, Indonesia menjalani pemusatan latihan di Jerman selama lima pekan.
Mereka kemudian sempat melanjutkan pemusatan latihan di Jakarta sebelum bergeser ke Surabaya.
Cuaca yang berubah-ubah ini yang dikhawatirkan memengaruhi kondisi fisik pemain. Apalagi, cuaca Surabaya sangat panas.
Beruntung proses adaptasi berjalan dengan baik sehingga membuat Iqbal Gwijangge dkk. tidak mengadali kendala penyersuaian diri.
“Kami berharap itu menjadi motivasi dan kami akan dorong terus supaya anak-anak bermain bagus. Mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia supaya dalam pertandingan klaster Surabaya di mana timnas main ini, semoga mendapat hasil yang baik,” ujar Zainudin.
Di sisi lain, pelatih Bima Sakti tidak ingin anak asuhnya terbebani dengan status sebagai tuan rumah. Dia meminta kepada para pemainnya tampil lepas agar bisa menunjukkan penampilan terbaik.
“Terimakasih atas dukungannya PSSI, Ketum, Waketum, manajer, Dirtek dan penasehat saya yang selalu memantau perkembangan kami. Dan Alhamdulillah seperti disampaikan Waketum, semua pemain dalam kondisi sehat dan siap untuk memberikan yang terbaik di hari Jumat nanti di pertandingan lawan Ekuador,” kata Bima Sakti.
Penulis : Adi
Editor : Dhardiana
Halaman : 1 2