Acara ini dihadiri oleh lebih dari 450 pembicara dan peserta dari 17 negara, termasuk Malaysia, Inggris, Hungaria, Vietnam, Italia, dan Jepang. Pembicara kunci pada konferensi ini adalah Alastair Pennycook, pakar Critical Applied Linguistics dari University of Technology Sydney, Australia. Sementara itu, pembicara pleno lainnya meliputi Tariq Elyas dari King Abdul Aziz University (Saudi Arabia), Roby Marlina dari SEAMEO RELC, Emi Emilia dari Universitas Pendidikan Indonesia, dan Dina Mehmedbegovic-Smith dari University College London.
Presiden TEFLIN, Prof. Utami Widiati, menekankan pentingnya memahami bahwa Bahasa Inggris kini dipengaruhi oleh beragam identitas pengguna di seluruh dunia. “Bahasa Inggris sebagai bahasa global kini tidak hanya dimiliki oleh satu atau dua bangsa, tetapi oleh berbagai orang dengan latar belakang yang berbeda. Ini menciptakan tantangan bagi para pengajar untuk memosisikan Bahasa Inggris sebagai milik bersama,” ungkapnya.
Selain sesi pleno, konferensi ini juga menghadirkan Global National Expert Forum (GNEF), presentasi unggulan, dan serangkaian lokakarya yang membahas berbagai topik penting di bidang linguistik terapan. Dengan beragam kegiatan tersebut, konferensi ini diharapkan dapat menyuarakan ide-ide segar yang akan membawa perubahan positif dalam pengajaran bahasa Inggris dan kebijakan bahasa baik di tingkat nasional maupun global.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penulis : Adi
Editor : Shireni
Halaman : 1 2