Delapan pelaku usaha ini kemudian menjadi mitra dari pengembangan tahap pertama Kantin Akademik Halal dan Thayyib di Unpad.
“Mereka akan dikontrak selama satu tahun untuk menyelenggarakan produksi makanan yang halal dan thayyib. Kalau dirasa cukup, mereka akan gantian dengan pengusaha yang lain untuk dilatih di sini,” kata Souvia.
Karena itu, Kantin Akademik ini tidak sekadar sebagai penyedia makanan berkualitas, melainkan menjadi wahana inkubasi para pelaku kantin di Unpad untuk menyelenggarakan produksi makanan yang halal dan sehat. Seluruh proses produksi di kantin tersebut akan dilakukan pengawasan dan pendampingan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, pelaku usaha juga telah dilakukan pendampingan untuk mendapatkan sertifikasi halal.
“Pendampingan dilakukan oleh 53 Penyelia Halal yang ada di Unpad dan dibantu mahasiswa Pascasarjana di FTIP Unpad yang mengambil mata kuliah Teknologi Pangan Halal,” tambah Souvia.
Dengan demikian, seluruh kantin di kampus Unpad ke depan akan juga menerapkan kantin halal dan thayyib. Seluruh proses produksi hingga produk yang dihasilkan akan sesuai dengan standar kehalalan dan aturan penyelenggaraan kantin yang sudah ditetapkan Pemerintah.
“Jangan sampai kita penghuni Unpad, terutama mahasiswa, mengonsumsi makanan tidak baik. Karena kualitas mahasiswa berawal dari perut yang sehat dan baik. Ini adalah salah satu upaya meningkatkan kualitas hidup penghuni Unpad,” kata Souvia.
Inisiator kerja sama Unpad dengan Bank Indonesia Dr. Edy Suryadi, M.T, mengatakan, Unpad mendapat kepercayaan dari Bank Indonesia untuk melakukan pelatihan dan pembinaan produksi pangan halal kepada pelaku usaha.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya