Ia juga mencontohkan, secara teknis, cara membiasakan masyarakat untuk memilah sampah sejak di rumah. Antara lain dengan menerapkan pengangkutan sampah yang lebih tematik.
“Misalnya hari Senin, Selasa, petugas sampah hanya mengangkut sampah jenis A, organik, misalnya. Lalu hari lainnya mengangkut sampah jenis lainnya. Nanti masyarakat akan terbiasa. Sehingga kalaupun nanti bercampur lagi di TPS, setidaknya jenis sampahnya sama,” pesan Yana.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudi Prayudi menyebut, berbagai upaya telah dilakukan DLH Kota Bandung untuk menekan angka sampah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Beberapa di antaranya selain Kang Pisman antara lain: Kawasan Bebas Sampah (KBS), Waste to Food, membangun Pusat Olah Organik, Sekolah Kang Pisman, hingga berkolaborasi dengan Bandung Great Sale pada HJKB ke-212, 2022 silam.
“Dampak luar biasa dari peristiwa Bandung Lautan Sampah di 2005 memberi kita banyak pelajaran,” ujar Dudi.
Ia berharap, hadirnya TPST Cicukang Holis dengan teknologi RDF dapat menghasilkan pengolahan sampah yang sejalan dengan sirkular ekonomi dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Dudi juga menerangkan, Kota Bandung akan ada 9 TPST yang menerapkan teknologi RDF hasil kolaborasi berbentuk Improvement Of Solid Waste Management to Support Regional Area and Metropolitan Cities (ISWMP).
“Jadi di tahun 2023 ada 3 lagi. Di Nyengseret, Cicabe, dan Tegallega,” terangnya.
Untuk diketahui, pada 2022 Kota Bandung berhasil menekan angka pengiriman sampah ke TPA hingga sekitar 93.000 ton dalam setahun.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya