SUMEDANG — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil optimistis Bendungan Sadawarna akan meningkatkan produksi beras Indramayu dari 1,3 juta ton menjadi 1,8 juta ton per tahun.
Walaupun lokasinya ada di Kabupaten Sumedang, namun Bendungan Sadawarna yang hari ini telah diresmikan Presiden RI Joko Widodo akan banyak mengairi area persawahan di Indramayu.
“Produksi beras Indramayu 1,3 juta ton per tahun, dengan hadirnya Bendungan Sadawarna bisa naik menjadi 1,8 juta ton per tahun,” ujar Ridwan Kamil di Bendungan Sadawarna, Kabupaten Sumedang, Selasa (27/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kang Emil — sapaan akrabnya Ridwan Kamil — mengatakan, Kabupaten Indramayu saat ini masih menjadi penyumbang surplus beras terbesar se-Indonesia.
Kementerian Pertanian RI mencatat produksi padi Indramayu pada tahun 2021 mencapai 1.319.624 ton. Urutan terbesar berikutnya setelah Indramayu adalah Kabupaten Karawang lalu Kabupaten Subang.
“Penyumbang surplus beras di Indonesia yang pertama adalah Kabupaten Indramayu yang produksinya mencapai 1,3 juta ton,” sebut Gubernur.
Atas nama masyarakat Jabar, Gubernur Ridwan Kamil mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah meresmikan Bendungan Sadawarna yang mana dampaknya akan membuat ketahanan pangan Jabar semakin kuat.
“Atas nama masyarakat Jabar yang terdampak positif dari hadirnya Bendungan Sadawarna kami menghaturkan terima kasih kepada Pak Presiden karena Jabar ini lumbung berasnya Indonesia,” ujarnya.
Hadirnya Bendungan Sadawarna membuat Kabupaten Sumedang kini memiliki tiga bendungan. Dua bendungan yang sudah ada sebelumnya yaitu Bendungan Jatigede dan Bendungan Cipanas.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya