BANDUNG — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menegaskan bahwa Jawa Barat sebagai Provinsi Pembumian Pancasila. Jabar juga mampu menghadirkan kurikulum anti-radikalisme dan anti-terorisme di SMA dan SMK.
“Jawa Barat merupakan provinsi pertama yang menghadirkan kurikulum anti-radikalisme dan anti-terorisme di SMA/SMK tahun 2022 untuk membentengi generasi-generasi kami dari hal-hal yang menjauhkan dari Pancasila,” kata Ridwan Kamil saat menghadiri Pembukaan Senam Sehat dan Gerak Jalan Jabar Bangkit dalam rangka Peringatan HUT ke-50 PDI Perjuangan di halaman depan Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu (28/01).
Hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki; dan anggota DPR RI dari Fraksi PDI-P TB. Hasanuddin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil menyampaikan bahwa Jabar juga memiliki program revolusi mental yang diimpelementasikan lewat Jabar Masagi, sebuah model pendidikan karakter berbasis kearifan lokal dan paripurna.
Program ini berjalan sukses yang terlihat dari hasil survei mengenai indeks toleransi di Jabar. Hasilnya, survei membuktikan rata-rata di atas 90 persen menyatakan siap untuk berdampingan dengan mereka yang berbeda dalam urusan agama maupun kegiatan keagamaan di lingkungannya.
“Jadi ini membuktikan bahwa Jawa Barat secara umum adalah masyarakat yang sangat Pancasilais dan toleran terhadap keberagaman,” ujarnya.
Kemudian Kang Emil melaporkan, Jabar termasuk provinsi yang terbanyak memiliki Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dengan jumlah 110 ekspresi budaya yang diakui sebagai WBTB nasional.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya