AFRIKA SELATAN — Bio Farma menjadi salah satu narasumber pada IFC’s 9th Global Private Healthcare Conference “Developing Resilient Health Systems in Emerging Markets” yang diselenggarakan oleh International Finance Corporation (IFC) pada 14-15 Februari 2023 di Cape Town, Afrika Selatan.
Kegiatan ini dihadiri oleh 500 peserta dari seluruh dunia baik dari pasar negara berkembang maupun negara maju serta termasuk perwakilan multilateral dan pemerintah. Dalam kegiatan ini didiskusikan bagaimana membangun sistem kesehatan yang mandiri dan dapat berkembang pesat ditengah gangguan/pandemi yang tidak dapat dihindari.
Hadir sebagai narasumber, Direktur Penelitian & Pengembangan Bisnis Bio Farma, Yuliana Indriati yang mengangkat tema “Pharma Security, Access, Last Mile Connectivity” bersama Eric Alencar, CFO of Ache Laboratories, Brazil; Riad Armanious, CEO of Eva Pharma, Egypt; dengan moderator Carmen Valeria de Paula, Business Development Lead for Health & Education, LAC IFC. Pembahasan berkaitan dengan strategi perusahaan farmasi dalam memperkuat supply chain melalui data analitik dan meningkatkan kapasitas produksi melalui inovasi, lokalisasi produksi baik dalam produk setengah jadi maupun produk jadi. Inovasi RND yang merupakan perhatian utama dengan investasi ini kritikal untuk mendapatkan accessability yang berkelanjutan dan memberikan pengaruh yang kuat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, Yuliana menyampaikan terkait transformasi Bio Farma dalam rantai pasok untuk menjamin ketersediaan produk pasca pandemi. “Pertama, Bio Farma mengedepankan strategi peningkatan konten lokal dengan mengurangi importasi, mengaplikasikan kapabilitas Bio Farma dalam memproduksi Drug Substance dan Drug Product. Kedua, melakukan penguatan kerjasama untuk dapat memproduksi produk baru melalui mekanisme transfer teknologi. Ketiga, hal lainnya adalah meningkatkan inovasi dalam menciptakan produk baru dengan lebih mudah dan cepat”papar Yuliana.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya