“Jika kita lihat di dahi barongsai itu terdapat tulisan Mandarin artinya raja. Maknanya kalau didatangi raja itu kan ada keberkahannya, masalah sesulit apapun bisa diselesaikan. Dengan kehadiran barongsai pun diharapkan seperti itu,” ungkapnya.
Tak hanya makanan dan barongsai, satu hal penting yang jangan sampai dilewatkan dalam momen Imlek adalah angpao. Tan menjelaskan, arti angpao adalah ang (merah) dan pao (bungkus).
Amplop atau bungkus yang berwarna merah ini kerap diisi beberapa lembar uang yang dibagikan kepada sanak saudara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ada maknanya lagi untuk angpao ini. Yakni sesuatu hal yang berkah, rezeki yang baik, dan kebahagiaan,” jelas Tan.
Untuk menyambut Imlek, Vihara Tanda Bakti sudah mempersiapkan rangkaian ibadah. Tak hanya golongan sepuh, tapi para generasi muda pun turut dilibatkan.
“Agar regenerasi ini bisa terus menerus diwariskan kepada anak cucu kita. Jangan ada rasa sungkan datang ke vihara,” tuturnya.
Ia berharap, meski Kota Bandung telah mencabut PPKM, tapi masyarakat terutama para jamaah vihara tetap harus menjaga prokes.
“Kalau nanti di kerumunan tetap menggunakan masker, jaga kesehatan. Semoga kita bisa berkarya dan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Semakin bantu banyak orang yang membutuhkan dengan saling berkolaborasi. Baik dengan yang seiman maupun tidak, kita terus doakan,” imbuhnya.
Selain beribadah di vihara, biasanya warga Tionghoa yang tergabung dalam Tionghoa Peduli pun kerap melakukan aksi sosial.
Ia mengaku, sebagai orang Tionghoa merasa wajib untuk saling membantu dan menjaga toleransi antara warga satu dengan yang lainnya. Pun dengan antar suku yang beragam di Indonesia.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya