Kesalahan umum ke empat adalah tidak konsisten pada pengucapan huruf sukun. Kesalahan dalam mengucapkan huruf sukun ini terjadi dikarenakan tergesa-gesa ketika membacanya, atau memang belum memahami kaidah membacanya.
Pengucapan huruf sukun terbagi menjadi 2 :
- Huruf sukun yang boleh dipantulkan
- Huruf sukun yang tidak boleh dipantulkan
Sebelum masuk pada pembahasan keduanya, maka perlu diketahui terlebih dahulu huruf-huruf apa saja yang boleh dipantulkan dan huruf-huruf apa saja yang tidak boleh dipantulkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
- Huruf sukun yang boleh dipantulkan
Hurufnya :
- Huruf sukun yang tidak dipantulkan
Hurufnya selain :
# Pengucapan Huruf Sukun Yang Boleh Dipantulkan
- Huruf sukun yang boleh dipantulkan atau disebut dengan QALQALAH.
Cara mengucapkan huruf QALQALAH sebagai berikut :
– Suara tidak boleh terjeda ketika memantulkan huruf qalqalah
– Tidak boleh menambah huruf hamzah di belakang huruf qalqalah (suara tertekan dibelakang)
– Ketika memantulkan huruf qalqalh suara tidak boleh merendah/melemah
– Bunyikan pantulan dengan kuat setelah dilepaskan dari makhrajnya
– Tidak boleh suara pantulan menyerupai harakat : fathah, kasrah, dhommah
– Pantulan huruf ب – ج – د bunyinya eu : “abeu – ajeu – adeu”
– Pantulan huruf ط – ق bunyinya o : “atho dan aqo”
Adapun ketika huruf qalqalah yang bertasydid ketika di akhir ayat/kalimat, maka cara membacanya dengan menyempurnakan terlebih dahulu huruf sukun baru kemudian memantulkan huruf qalqalahnya dengan memperhatikan cara pengucapan apakah pantulannya berbunyi eu atau berbunyi o.
Perhatikan cara membacanya!
Halaman : 1 2 Selanjutnya