KAB. SUMEDANG — Siapa yang tidak kenal dengan Ubi Cilembu, makanan khas berasal dari Desa Cilembu Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang Jawa Barat.
Ubi Cilembu berbeda dari ubi pada umumnya karena bila dipanggang, akan mengeluarkan sejenis cairan lengket seperti gula yang manis rasanya sehingga Ubi Cilembu sering disebut dengan Ubi Si Madu.
Konon ubi tersebut jika dicoba ditanam di wilayah lain, rasa madunya tidak akan terasa dan akan memiliki rasa seperti ubi pada umumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal itulah yang mendorong seorang mahasiswa program doktoral Institut Teknologi Bandung (ITB) bernama Agustina Monalisa untuk melakukan penelitian dengan judul “Dinamika Populasi Bakteri Rhizosfer dan Endofit Pada Budidaya Ubi Jalar Cilembu (Ipomoea Batatas var. Cilembu) dan Peranannya Selama Proses Penyimpanan Pascapanen”.
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan fakta bahwa di tanah kawasan Cilembu terdapat bakteri khusus bernama Rhizosfer dan Endofit.
“Bakteri tersebut akan menguraikan tanah sehingga menghasilkan ubi yang memiliki kandungan sari madu alami sehingg membuatnya memiliki cita rasa yang manis, lembut dan legit,” tulis Agustina.
Dengan demikian, ketika ditanam di kultur tanah wilayah lain, Ubi Cilembu tidak bisa memiliki karakter rasa yang sama dengan yang ditanam di wilayah Cilembu.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, kekhasan rasa manis Ubi Cilembu hanya bisa didapatkan dari Desa Cilembu Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang.
“Namanya saja sudah Ubi Cilembu, berarti asalnya hanya dari tempat ini, di Desa Cilembu Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang. Jadi inilah Ubi Cilembu yang asli yang ditanam di Desa Cilembu,” ujarnya saat berada di lokasi penanaman Ubi Cilembu, Desa Cilembu, Pamulihan, Selasa (22/8)
Penulis : Adi
Editor : Dhardiana
Halaman : 1 2 Selanjutnya