“Jadi pesertanya kalau di Bio Farma belajar mengenai teknologi vaksin mulai dari awal pembuatan, produksi, pengujian mutu (Quality Control), jaminan mutu (Quality Assurance) sampai ke teknologi baru mRNA. Karena sebagian besar peserta itu basic nya memang dari dunia vaksin,” kata Sri.
Dia berharap pelatihan yang diberikan oleh Bio Farma maupun UNPAD di masa mendatang para peniliti tersebut bisa mempunyai pabrik vaksin di negara mereka masing-masing.
“Diharapkan sebetulnya tujuan akhirnya untuk negara-negara tersebut di masa mendatang akan mempunyai pabrik vaksin juga,” kata dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Prof Hendarmawan berharap, program ini akan bermanfaat dan menghadirkan pengalaman baru dalam semangat kebersamaan. Kolaborasi ini diharapkan akan menciptakan komunitas peneliti level tinggi untuk kesehatan dunia.
“Ini adalah bagian penting dari strategi pada upaya untuk meningkatkan kesehatan dunia,” kata Prof Hendarmawan.
Adapun peserta yang mengikuti kegiatan tersebut berasal dari negara anggota OKI. Mereka terdiri dari satu orang asal Iran, satu orang asal Malaysia, tiga orang Pakistan, satu orang dari Uganda, satu orang dari Kazakhstan, satu orang dari Bangladesh, satu orang dari Mesir, dan satu orang dari Yordania.
Penulis : Adi
Editor : Dhardiana
Halaman : 1 2