“Harapannya, solusi ini menjadi pendukung dalam mewujudkan keamanan area kewilayahan TNI,” ujar Edi Witjara.
Pemerintah telah menetapkan alokasi belanja kementerian/lembaga (K/L) senilai Rp993,2 triliun dalam Buku III Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023. Dari jumlah tersebut, berdasarkan Himpunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) K/L yang dirilis oleh Kementerian Keuangan, pagu Kementerian Pertahanan tahun anggaran 2023 direncanakan sebesar Rp131,92 triliun, yang digunakan untuk pemenuhan Proyek Prioritas Nasional sebesar Rp34,1382 triliun, dan sisanya dialokasikan untuk pemenuhan kegiatan strategis lainnya pada program-program sebagai berikut:
– Program Pelaksanaan Tugas TNI sebesar Rp3.632,1 miliar,
– Program Profesionalisme dan Kesejahteraan Prajurit sebesar Rp12.338,7 miliar,
– Program Modernisasi Alutsista, Non Alutsista, dan Sarpras Pertahanan sebesar Rp35.195,8 miliar
– Program Pembinaan Sumber Daya Pertahanan sebesar Rp333,3 miliar
– Program Riset, Industri, dan Pendidikan Tinggi Pertahanan Rp607,9 miliar
– Program Dukungan Manajemen Rp79.794,2 miliar
– Program Kebijakan dan Regulasi Pertahanan Rp24,7 miliar
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selanjutnya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pun telah mengungkapkan bahwa TNI mendukung secara penuh dan konkret atas upaya PT INTI (Persero) sebagai perusahaan negara yang secara berkelanjutan terus meningkatkan tingkat kandungan lokalnya, dengan berkomitmen untuk melakukan pembelanjaan produk dan solusi yang disampaikan oleh PT INTI (Persero). Rencananya, selain Visitor Management System, PT INTI (Persero) akan mendukung solusi bidang pertahanan melalui sejumlah perangkat sistem berikut:
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya