Mengapa Dietilen Glikol dan Etilen Glikol Memicu Gagal Ginjal?

- Publisher

Rabu, 19 Oktober 2022 - 18:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Prof. apt. Muchtaridi, PhD. (Foto: Istimewa)

Prof. apt. Muchtaridi, PhD. (Foto: Istimewa)

SUMEDANG – Kasus kematian anak akibat gagal ginjal akut akhir-akhir ini marak terjadi. Di Gambia terungkap bahwa kasus yang menyebabkan puluhan anak meninggal ini diduga karena kandungan senyawa dietilen glikol dan etilen glikol dalam obat parasetamol. Seberapa bahayakah dua senyawa tersebut?

Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Prof. apt. Muchtaridi, PhD, menjelaskan, dietilen glikol dan etilen glikol merupakan senyawa pelarut organik dengan rasa manis yang kerap disalahgunakan untuk pelarut obat. Kelarutan dan rasa manisnya tersebut kerap disalahgunakan untuk mengganti propilen glikol atau polietiken glikol.

Baca Juga :  Dukung Penanggulangan TBC: Bio Farma dan Sinopharm Tandatangani Kerjasama

“Masalahnya, dietilen glikol dan etilen mengalami oksidasi oleh enzim,” kata Prof. Muchtaridi.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketika masuk ke tubuh, senyawa ini mengalami oksidasi oleh enzim sehingga menjadi glikol aldehid kemudian kembali dioksidasi menjadi asam glikol oksalat dan kemudian membentuk lagi menjadi asam oksalat. Asam oksalat inilah yang memicu membentuk batu ginjal.

Lebih lanjut Prof. Muchtaridi memaparkan, asam oksalat jika sudah mengkristal akan berbentuk seperti jarum tajam.

Baca Juga :  Jasa Raharja Jawa Barat Serahkan Santunan Laka di Tegal

“Asam oksalat kelarutannya kecil, kalau ketemu kalsium akan terbetuk garam yang sukar larut air dan larinya akan ke organ seperti empedu dan ginjal. Jika lari ke ginjal akan jadi batu ginjal. Kristalnya tajam akan mencederai ginjal,” terangnya.

Jika kondisi ini terjadi pada anak-anak yang notabene memiliki ukuran ginjal lebih kecil, dampak yang ditimbulkan akan parah. Tidak hanya memapar di ginjal, efeknya juga bisa lari ke jantung dan juga bisa memicu kematian yang cepat.

Berita Terkait

KAI Commuter Ikuti Apel Gelar Pasukan Operasi Angkutan Lebaran 2025 Oleh KAI Group
Menteri Perhubungan, Kakorlantas Polri, dan Direktur Utama PT Jasa Raharja Tinjau Command Center KM 29 serta Gelar Doa Bersama untuk Kelancaran Operasi Ketupat 2025
Pulang Kampung Aman dan Nyaman, Bima Arya Apresiasi Kesiapan Mudik Pemkot Bandung
Farhan Tegaskan Tempat Hiburan Malam Harus Tutup Selama Ramadan
Komitmen Tingkatkan Kinerja Halal : Bio Farma Terima Sertifikat Halal Vaksin BCG dari BPJPH
Selenggarakan Apel PAM Lebaran 2025, PT Jasa Raharja Siagakan Personel di Seluruh Indonesia untuk Hadapi Arus Mudik dan Balik Idulfitri 2025
PT Jasa Raharja Mengikuti Pelaksanaan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2025 di Surabaya, Siap Berikan Perlindungan dan Pelayanan Terbaik bagi Masyarakat selama Idulfitri 2025
Harwan Muldidarmawan: Media Berperan Penting Hadirkan Informasi Akurat Selama Mudik Idulfitri 2025

Berita Terkait

Jumat, 28 Februari 2025 - 17:09 WIB

Keutamaan Puasa di Bulan Ramadan: Meraih Keberkahan dan Pahala Berlimpah

Jumat, 28 Februari 2025 - 11:07 WIB

Menyiapkan Diri Menjelang Ramadan: Tips agar Ibadah Lebih Optimal

Kamis, 15 Agustus 2024 - 06:03 WIB

Pelarangan Jilbab Paskibraka, DPP Gema Keadilan sebut itu pelecehan Pancasila

Jumat, 28 Juni 2024 - 18:03 WIB

Bey Machmudin Dampingi Menteri Zulkifli Hasan Resmikan Masjid Al-Ihsan Bandung

Senin, 3 Juni 2024 - 14:40 WIB

Bey Machmudin Sebut Peran Tim Pemeriksa Kesehatan Hewan Pastikan Hewan Kurban Sesuai Syariat Islam

Minggu, 12 Mei 2024 - 12:11 WIB

Bey Machmudin Lepas Keberangkatan Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Jakarta-Bekasi

Minggu, 12 Mei 2024 - 10:31 WIB

Bey Machmudin Lepas Keberangkatan Jemaah Haji dari Bandara Kertajati

Sabtu, 4 Mei 2024 - 22:01 WIB

Sekda Herman Suryatman Sebut MTQ Perkuat Ukhuwah Islamiah

Berita Terbaru