BANDUNG – Sekretaris Komisi II DPRD Jawa Barat Yunandar Rukhiadi Eka Perwira meminta pemerintah provinsi (Pemprov), untuk mengubah paradigma akan ketahanan pangan, guna mengatasi stunting.
Dia menjelaskan, ketahanan pangan yang cenderung pada makanan pokok seperti beras, sudah harusnya bergeser dengan protein. Tak lain tujuannya adalah demi mengentaskan stunting, di Jawa Barat pada khususnya.
Sebab, target menuju Indonesia Emas di 2045 harus sudah dimulai dari sekarang. Dimana visinya adalah mewujudkan tingka kesejahteraan dan kualitas manusia yang lebih tinggi. Sehingga harus dipastikan, stunting sudah tidak ada lagi di Indonesia pada saat ini bila ingin merealisasikannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Terlebih pada saat ini diakuinya, masalah stunting di Indonesia terbilang kritis lantaran kasus gagal tumbuh pada anak hampir 25 persen. Sedang di Jawa Barat, angkanya juga kata dia di atas 20 persen. Mau tidak mau, menurutnya persoalan ini harus dikaitkan dengan ketahanan pangan dalam penuntasannya.
“Itu menunjukkan kondisi critical, artinya dari empat anak yang lahir, satu sudah pasti stunting. Artinya tidak tumbuh normal dan punya kapasitas otak memadai untuk bersaing dengan yang lain. Kontribusi dari padi, sampai surplus. Itu tidak relevan lagi sepenuhnya, karena kalau kita genjot terus karbohidrat terutama dari beras, maka stunting tidak akan bisa diselesaikan. Untuk menyelesaikan stunting itu harus menggenjot konsumsi protein. Baik daging merah, ayam, telur maupun ikan atau nabati,” ujarnya di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung, Senin 25 Juli 2023 lalu.
Penulis : Ton
Editor : Maura Dzakiya
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya