Untuk menjangkau Jabar yang terdiri dari 27 kabupaten/kota memerlukan waktu lama, sehingga tidak memungkinkan untuk mendeteksi secara fisik. Namun deteksi bisa dimaksimalkan dengan metode tes dahak atau tes darah.
“Karena itu tidak bisa diobservasi secara fisik, jadi harus dengan metode rontgen atau tes darah atau tes dahak pakai alat yang namanya TCM seperti PCR,” sebutnya.
“Tapi _ngeluarin_ dahaknya itu susah terutama untuk anak-anak, kalau dewasa mungkin lebih mudah. Itu sebabnya anak-anak lebih banyak pakai rontgen, cuma rontgen itu terbatas karena harus di rumah sakit. Itu sebabnya ini (x-ray) yang bisa dibawa (portabel),” jelas Budi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bantuan x – ray portabel tersebut merupakan hasil kerja sama pemerintah Indonesia dengan Uni Emirat Arab senilai 10 juta USD atau Rp153 miliar. Selain Jabar provinsi lain juga dapat Jateng (6 unit), DKI Jakarta (3), Sulsel (3), Banten, Sumut, NTT masing – masing 2 unit, serta Jatim, Maluku masing – masing (1 unit).
Dubes Uni Emirat Arab untuk Indonesia Abdulla Salem Obaid Aldhaheri berpesan momentum peringatan Hari Anak Nasional dapat meningkatkan kesadaran TBC di kalangan anak-anak.
“Peringatan Hari Anak Nasional Indonesia peluang penting untuk meningkatkan kesadaran di kalangan anak-anak tentang TBC untuk mendorong peningkatan pengetahuan dan upaya pengobatan TBC di masyarakat,” ucap Abdulla.
“Selamat atas kerja sama ini dan harapan terbaik untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang TBC serta menyoroti pentingnya seni deteksi dini yang dilakukan melalui kolaborasi,” pungkasnya.
Penulis : Adi
Editor : Shireni
Halaman : 1 2