Ini Saran Disperindag Jabar Supaya Harga Barang Pokok Tidak Melulu Naik…

- Publisher

Senin, 26 Juni 2023 - 06:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG  – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat Noneng Komara Nengsih membeberkan, kenaikan harga komoditas barang pokok yang cenderung naik kadang diakibatkan oleh masyarakat sendiri dan bukan karena kelangkaan.

Kecenderungan menimbun barang karena takut kehabisan atau panic buying, akhirnya dimanfaatkan oleh oknum pedagang atau distributor nakal untuk memainkan harga, sehingga menjadi naik. Maka dari itu dia meminta kepada masyarakat, untuk jangan membiasakan diri panik dan membeli barang sesuai kebutuhan.

Terlebih pada saat ini, kenaikan harga yang terjadi rerata bukan karena pasokan langka maupun pendistribusian terhambat. Sebab dari hasil pemantauan, semua komoditas tersedia dengan jumlah yang memadai.

“Pasokan kuat, ada sebetulnya. Tapi psikologi demand seringkali menyebabkan ada permintaan berlebihan. Pedagang pasti oportunis, melihat peluang. Jadi dinaikkan. Jangan ada panic buying. Suplai ada. Membeli sesuai yang dibutuhkan. Penyebab harga naik enggak ada, karena demand agak panik secara psikologis takut enggak kebagian. Jadi dimanfaatkan. Menurut saya jangan di blow up ada kenaikan. Semua tersedia, aman,” ujarnya belum lama ini.

Baca Juga :  Jasa Raharja Jawa Barat Hadiri Upacara Hari Perhubungan Nasional di Terminal Tipe A Leuwi Panjang

Sementara mengenai inflasi, Noneng mengibaratkan seperti air. Tetap harus ada, namun tidak boleh kurang maupun lebih.Terpenting kata dia, adalah menjaga daya beli masyarakat. Meski harga barang naik, namun masih dalam tahap wajar. Menurutnya hal tersebut lumrah terjadi, sebagai insentif bagi produsen.

“Kenaikan harga juga insentif bagi pengusaha. Memperlihatkan dinamika untuk ekonomi, ada sisi bagus. Asal terbeli. Meningkatkan daya beli. Menjaga stabilitas harga, bukan berarti menghilangkan kenaikan harga. Tetapi terjaga, stabil. Inflasi kayak air, enggak boleh enggak ada tapi juga enggak boleh berlebih,” tutupnya.

Penulis : Ton

Editor : Maura Dzakiya

Berita Terkait

Jasa Raharja Sukabumi Teken Kerja Sama denganPO Bhineka Sangkuriang untuk TingkatkanKepastian Penjaminan Korban Kecelakaan
Jasa Raharja Tasikmalaya Laksanakan Kegiatan Paska Bayar dan Sosialisasi Keselamatan
Kolaborasi PT Jasa Raharja Bersama StakeholderDalam Diskusi Panel Musyawarah Cabang II Organda Kabupaten Pangandaran
Peduli Keselamatan, Jasa Raharja Bogor Adakan Pengobatan Kesehatan Gratis di Terminal Bubulak
Jasa Raharja Adakan Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Terminal Bis Kota Bekasi
Jasa Raharja Purwakarta Tingkatkan Koordinasi Bersama RS PMC Pamanukan Subang
CRM PT Jasa Raharja ke PO Sahabat Kita Sejati Cikarang Kabupaten Bekasi
Jasa Raharja Laksanakan Evaluasi Penanganan Korban Kecelakaan Lalu Lintas di Kota Bandung

Berita Terkait

Rabu, 8 Januari 2025 - 15:39 WIB

Ada Perubahan Grafik Perjalanan Kereta, Berikut Kereta Keberangkatan dari Daop 2 Bandung

Kamis, 2 Januari 2025 - 13:48 WIB

Jawa Barat Alami Inflasi 0,35 Persen di Desember 2024 (m-to-m), Kota Sukabumi Tertinggi

Sabtu, 28 Desember 2024 - 16:45 WIB

Perjalanan KA Pasundan Tambahan, PT KAI Daop 2 Bandung Beri Kompensasi Bea 50 Persen Harga Tiket

Rabu, 25 Desember 2024 - 09:27 WIB

Sengketa Aset Jalan Elang Berakhir, KAI Menang di Putusan Akhir PK Tingkat Mahkamah Agung

Selasa, 24 Desember 2024 - 07:30 WIB

INTI Group Siap Dukung Kelancaran Nataru 2024/2025 dengan Solusi Teknologi Canggih

Minggu, 24 November 2024 - 06:42 WIB

Ekosistem Pembiayaan Peternak Domba Inisiasi OJK Mulai Tunjukkan Hasil

Sabtu, 23 November 2024 - 18:57 WIB

KAI Daop 2 Bandung Pastikan Penugasan PSO Berjalan dengan Prinsip Good Corporate Governance

Senin, 11 November 2024 - 11:12 WIB

Peringati Hari Pahlawan, Daop 2 Bandung Persembahkan Musikalisasi Monolog Merah Putih

Berita Terbaru