DPRD Jabar Sebut Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok Akan Terus Terjadi Bila Masalah Utama Tidak Diselesaikan

- Publisher

Jumat, 16 Juni 2023 - 19:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG – Sekretaris Komisi II DPRD Jawa Barat Yunandar Rukhiadi Eka Perwira menilai, kenaikan harga sejumlah komoditas bahan pokok akan terus terjadi bila sumber utama permasalahannya tidak dituntaskan.

Kondisi yang terjadi ini dia ibaratkan seperti orang kepala akibat sakit gigi, namun diberikan obat demam. Demikian pula yang terjadi di Jawa Barat saat ini, ketika harga bahan pokok merangkak naik. Situasi sekarang menurutnya tidak akan terjadi, andai pemerintah provinsi betul-betul serius berupaya melakukan swasembada pangan. Menjadi produsen, untuk memenuhi kebutuhan sendiri.

Baca Juga :  Jasa Raharja Jawa Barat Kampanye Keselamatan Lalu Lintas kepada Komunitas Ojek Online di wilayah Kabupaten Bandung

Begitu pula dengan menjaga suplai, yang diakuinya juga belum maksimal. Sehingga turut menjadi penyebab harga komoditas bahan pokok membengkak, karena ketika terjadi kelangkaan otomatis ada kenaikan, seiring dengan prinsip ekonomi supply and demand. Padahal ini sejatinya kata dia bisa diatasi, dengan mengoptimalkan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) yang tentunya tidak bisa berjalan sendiri dan harus didukung sepenuhnya oleh Pemprov.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Ini masalah klasik, kenaikan harga ini. Sebab tidak pernah dibangun secara sungguh-sungguh fundamental ekonomi produksinya. Jawa Barat ini sebenarnya nett importir. Semua produk makanan pokok, berkaitan kebutuhan sehari-hari kita suplai dari luar. Jadi memang enggak mungkin kita bisa mandiri. Dalam situasi ini, harus ada pola supply chain yang dibangun melalui PDP. Itu harusnya bisa dioptimalkan. Kalau sekarang menyelesaikannya dengan operasi pasar, itu tidak memberikan kesembuhan. Hanya menyelesaikan simtom saja, bukan penyakitnya,” ujar Yunandar baru-baru ini.

Baca Juga :  Pemprov Jabar beri bantuan bagi 5.000 Peternak terkena wabah PMK

Penulis : Ton

Editor : Maura Dzakiya

Berita Terkait

Perkuat Sinergi, Kepala P3D Wilayah PalabuhanRatu Anjangsana ke Kantor Perwakilan Jasa Raharja Sukabumi
Optimalisasi Pendapatan Jasa Raharja, P3DWilayah dan Polres Purwakarta Melakukan Kegiatan Pemeriksaan Pajak Kendaraan
Jasa Raharja Adakan Diklat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Para Awak Angkutan Umum
Jasa Raharja Indramayu Melangsungkan Kegiatan Sosialisasi PPKL di SMK N I Anjatan Indramayu
Tim Pembina Samsat Soreang MelaksanakanKegiatan Operasi Khusus Untuk TingkatkanPendapatan Pajak Kendaraan Bermotor dan SWDKLLJ
Jasa Raharja Sosialisasi Kepatuhan Pajak Kendaraan di Kecamatan Warungkiara Sukabumi
Monitoring dan Evaluasi PT Jasa Raharja bersama Bapenda Provinsi Jawa Barat
Lakukan Sinergi, Direktur Operasional Jasa Raharja Audiensi Bersama Pj Gubernur Jawa Barat

Berita Terkait

Jumat, 6 September 2024 - 20:48 WIB

Sosialisasi Pilkada Serentak, KPU Provinsi Jawa Barat gandeng Influencer dan Konten Kreator

Rabu, 28 Agustus 2024 - 14:01 WIB

Pemprov Jabar – Lembaga Penyiaran Kolaborasi Siap Produksi Bersama Konten Siaran Edukatif untuk Pilkada Anteng

Rabu, 21 Agustus 2024 - 12:05 WIB

Bey Machmudin Ingatkan ASN Wajib Netral, Jelang Pilkada Serentak 2024

Kamis, 1 Agustus 2024 - 12:00 WIB

Sekda Herman Suryatman Apresiasi Bandung Geopolitik Studies

Senin, 29 Juli 2024 - 16:19 WIB

Teken Pakta Integritas, ASN Pemkot Bandung Komitmen Wujudkan Netralitas pada Pilkada Serentak 2024

Senin, 29 Juli 2024 - 15:05 WIB

Sekda Herman Ajak Wujudkan Pemerintahan yang Bersih dan Akuntabel

Sabtu, 27 Juli 2024 - 17:45 WIB

Bey Machmudin Ajak HMI Dukung Pembangunan Melalui Kritik Konstruktif

Jumat, 12 Juli 2024 - 17:17 WIB

Ranperda P2APBD 2023 Sah Menjadi Perda, Bey Machmudin Sampaikan KUA/PPAS 2025

Berita Terbaru

KA Commuter Line Walahar No.317 relasi Purwakarta - Cikarang anjlok di Kabupaten Purwakarta, Minggu (15/9).

Berita Ekonomi

KA Walahar Anjlok, KAI Commuter fokuskan evakuasi kereta

Minggu, 15 Sep 2024 - 14:50 WIB